Seberapa Penting Perayaan Hari Guru di Tengah Kerusakan Generasi

Seberapa Penting Perayaan Hari Guru di Tengah Kerusakan Generasi
Indriani
(Praktisi Pendidikan Muslimah)

Tema Hari Guru 2023 Hari Guru 2023 akan diperingati pada Sabtu (25/10/2023), mengusung tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”., kemudian disampaikan Pedoman Peringatan tersebut, melihat kata “Merdeka” yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. Adapun Kurmer guna mewujudkan kemunculan SDM Unggul Indonesia yang mempunyai Profil Pelajar Pancasila.
Logo Hari Guru 2023 terdiri atas sejumlah elemen, terlihat gambar seorang bapak guru, ibu guru, siswa, dan siswinya. Keempat karakter itu dilukiskan gembira untuk mempresentasi bahagianya pembelajaran. Selain itu simbol-simbol pemanfaatan teknologi, seperti aplikasi belajar daring, wifi, laptop, dan HP. Beberapa elemen itu dicantumkan untuk menggambarkan alat penyokong kegiatan belajar-mengajar. Lalu, terdapat juga gambar hati yang melambangkan berbagai komponen pendidikan. Hati dicantumkan untuk menggambarkan sinergi peserta didik, orangtua siswa, dan pendidiknya. Dengan lambang itu, ketiganya bersatu untuk menciptakan semangat belajar merdeka.
Tema yang nyaris sekedar simbol dan slogan saja, mengingat berbagai fakta realitas kehidupan generasi saat ini miris kondisinya dari pemasalahan bullying verbal hingga kriminalitas kalangan intelektual. Belum bicara kesehatan mental dan kado pahit tahun ini adalah tingginya angka bunuh diri. Hal tersebut menunjukkan generasi saat ini butuh diseruisi dalam menata kehidupan mereka, bukan sekedar gonta-ganti kurikulum sekaligus dengan perayaannya. Belum bicara masalah setumpuk administrasi guru dan guru ibarat tumbal dari sistem pendidikan sekuler ini.
Lagi-lagi masalah blunder ini, dipicu akar sekulerisme yang terbungkus cantik dengan berbagai label kurikulum, dengan esensi yang sama bahwa generasi saat ini dengan dicabut ruh aqidahnya, sedang dinihilkan moralitasnya, hingga mengadosi nilai-nilai Barat sebagai arah pandang kehidupannya dan diselipkan dalam wejangan para guru yang semula hanif, dijadikan sebagai robot Kurmer khas dengan pesan mensekulerkan generasi.
Bila benar-benar hendak menjadikan generasi yang unggul lagi beraqidah yang kuat, Islam memiliki sistem Pendidikan berkualitas yang berasas akidah dalam membentuk syakhsiyah/ kepribadian Islamiyyah. Islam memberikan pedoman pendidikan bagi para generasi dan juga para guru untuk terlibat dalam kancah kurikulum berbasis ketauhidan, sehingga nilai apapun, mapel apapun akan terikat dengan pedoman nilai keimanan terhadap Allah swt, hingga Islam akan menghantarkan para pihak terkait sebagai pemain utama, garda terdepan pemegang Islam yang kuat aqidahnya dan diakui keberadaannya juga sangat diperhitungkan kewibawaannya di mata dunia.
Tentunya harus ada keterkaitan erat antara keterpaduan tiga pilar, keluarga (siswa dan orangtua), masyarakat dan negara akan menjamin keberhasilan membentuk generasi berkualitas sebagaimana sekelas para ilmuan pada zaman kekholifahan Abbasiyah. Generasi Islam adalah generasi terbaik, yang wajib lahir dari sebuah sistem yang baik pula. QS. Al-Imron : 110
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ

Wallahu’alam Bi Showab

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Marak Perundungan Anak, Dimana Letak Masalah Utamanya ?

Kasus perundungan tidak akan menuai penyelesaian dengan seruan revolusi mental, pendidikan berkarakter ataupun kampanye anti bullying. Sesungguhnya akar utama masalah perundungan adalah sistem kehidupan sekuler liberal yang rusak dan merusak. Sebaliknya, permasalahan generasi saat ini akan menuai penyelesaian dengan mengembalikan peradaban Islam yang komprehensif dalam lingkup keluarga, masyarakat dan negara melalui institusi Khilafah. 

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *