Ajak Masyarakat Cegah Stunting, Cukupkah dengan Safari Gemar Ikan?

Ajak Masyarakat Cegah Stunting, Cukupkah dengan Safari Gemar Ikan?

Stunting masih menjadi persoalan serius yang belum terselesaikan di negeri ini berbagai ide dilontarkan oleh pemerintah. Untuk mengatasi problem stunting baru-baru ini dengan menggencarkan kampanye untuk mengajak masyarakat gemar makan ikan, guna mencegah dan menurunkan prevalensi stunting.

Ikan memiliki kandungan protein hewani sangat tinggi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan otak anak, kampanye sosialisasi dan edukasi yang gencar mengenai manfaat makan ikan dan protein hewani lainnya diharapkan akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan bergizi seimbang untuk mencegah stunting.

Namun mencegah stunting tidak semudah membalik telapak tangan, mencegah stunting perlu waktu yang cukup lama dan perbaikan yang sistematis karena memberikan asupan gizi menuntut kemudahan dalam mengakses makanan bergizi termasuk ikan, sementara pada saat yang sama kondisi masyarakat yang mengalami stunting masih jauh dari kesejahteraan, jangankan untuk memenuhi gizi seimbang, untuk makan sehari-hari saja mereka belum tentu mampu.

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa tingkat kemiskinan Indonesia per September 2022 sebesar 9,57% atau sebanyak 26,36 juta orang mereka hidup di bawah garis kemiskinan dengan pendapatan kurang sebesar 535.547 per kapita per bulan. Oleh karena itu seruan dalam bentuk apapun untuk perbaikan gizi masyarakat tidak akan pernah menyelesaikan persoalan stunting, selama problem kemiskinan tidak diselesaikan.

Kapitalis Biangnya
Kemiskinan struktural adalah perkara yang mutlak terjadi dalam penerapan sistem ekonomi kapitalis dan sistem politik demokrasi, sistem ekonomi kapitalisme yang berorientasi pada materi yakni untung rugi sangat diskriminatif karena pro pada kepentingan pemodal, sedangkan rakyat hanya dianggap beban dan faktor produksi.

Rakyat menjadi sasaran empuk untuk dijadikan sapi perah, adapun penerapan sistem demokrasi telah menjadikan pemerintahan yang berperan sebagai regulator untuk memenuhi seluruh kepentingan pemilik modal yang telah menyokong mereka meraih kursi kekuasaan.

Solusi Islam

Berbeda dengan Islam, Islam dengan berbagai mekanismenya mampu menjadikan generasi sebagai calon pemimpin umat, sehingga negara menyediakan berbagai macam kebijakan untuk mencetak generasi berkualitas, termasuk mencegah terjadinya stunting.

Negara Islam secara alami akan menjamin kesejahteraan bagi rakyatnya hingga mampu mencegah stunting pada balita, kesejahteraan yang dimaksud adalah terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan rakyatnya. Sebab Islam telah menggariskan kepala negara sebagai penanggung jawab atas urusan rakyatnya melalui penerapan aturan Islam Kaffah.

Beberapa bentuk kebijakan dalam Islam yang menjamin kesejahteraan setiap rakyat individu per individu antara lain adalah pertama, Islam memerintahkan setiap laki-laki agar bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya. Dalam hal ini negara wajib menyediakan lapangan kerja untuk rakyat, baik dengan pendekatan langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung penyediaan lapangan kerja secara luas mutlak dilakukan oleh negara, sebab dalam Islam, Sumber Daya Alam (SDA) yakni air, padang rumput dan api adalah kepemilikan umum atau rakyat, yang pengelolaannya wajib dilakukan negara bukan swasta demi kesejahteraan rakyat.

Pengelolaan sumber daya alam ini akan membuka industri-industri dalam jumlah yang banyak, yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Para pencari nafkah pun tidak akan kesulitan mendapatkan pekerjaan, sedangkan secara tidak langsung negara harus menciptakan iklim usaha yang sehat dan kondusif diantaranya dengan sistem administrasi, birokrasi yang mudah, sederhana, cepat dan tanpa pungutan.

Kedua, jika individu tersebut tetap tidak mampu, maka beban tersebut dialihkan kepada ahli warisnya. Ketiga, jika kerabat tidak ada atau tidak mampu maka beban itu beralih ke Baitul Mal yakni kepada negara. Keempat, Islam juga menetapkan kebutuhan dasar berupa pelayanan yaitu Pendidikan, kesehatan dan keamanan mutlak dijamin oleh negara.

Pemenuhan atas ketiga pelayanan itu bagi seluruh masyarakat tanpa terkecuali langsung menjadi kewajiban negara, sehingga pendapatan per kepala benar-benar bisa dialokasikan secara optimal untuk kebutuhan pokok, termasuk dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarga maka nyatalah tidak ada jalan lain bagi penyelesaian persoalan stunting di negeri ini kecuali dengan penerapan syariat Islam, yang mampu mengembalikan kehidupan Islam sebagaimana yang pernah dibangun oleh Rasulullah saw.

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *