Tempat yang dijanjikan

 

Oleh: Umi Nurbani
(Pegiat Literasi & aktivis dakwah)

Abu Umamah dalam hadits dengan sanad terpercaya menuturkan bahwa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang selalu menegakkan kebenaran dan mampu mengalahkan musuh-musuh mereka, tidak memudharatkan mereka orang-orang yang menentang mereka, kecuali sekedar kesulitan hidup yang akan menimpa mereka, sampai datang kepada mereka keputusan Allah pada hari kiamat sementara mereka tetap dalam keadaan demikian.”

Para sahabat pun bertanya, ” Wahai Rasulullah di manakah mereka berada? Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab, ” Mereka berada di Baitul Maqdis atau di Al-Quds dan di sekitar Baitul Maqdis. (THR. Ahmad dan at-Thabrani).

Kemudian dalam hadits lain Al Mughirah bin Syu’bah radhiyallahu’anhu juga menuturkan, beliau menyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Akan selalu ada satu kaum dari umatku yang selalu meraih kemenangan atas seluruh umat manusia hingga tiba keputusan Allah kepada mereka (hari kiamat), sementara mereka tetap meraih kemenangan. (THR. ad-Darimi).

Pernyataan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bahwa mereka senantiasa menegakkan kebenaran, itu menunjukkan sikap partai yang berpegang teguh pada Islam. Dan sikap partai yang berpegang pada kebenaran tanpa menyimpang sedikitpun dari tuntunan agama Islam dan kebenaran. Pernyataan Rasulullah itu menunjukkan bahwa sikap itu selalu dipegang oleh partai secara terang-terangan kepada masyarakat yang luas.

Adapun pernyataan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang menyebutkan kecuali kesulitan hidup sekedarnya yang akan menimpa mereka, menunjukkan bahwa penderitaan yang menimpa anggota Partai, itu adalah sekedarnya sebagaimana ujian sempitnya hidup yang dialami manusia pada umumnya.

Terakhir pernyataan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang menyebutkan bahwa mereka ada di Syam atau Mereka ada di Baitul Maqdis dan di sekitar Baitul Maqdis itu menunjukkan tempat kelahiran partai tersebut.

Inilah beberapa penjelasan tentang sifat-sifat partai dan tempat kemunculannya dimana partai itulah yang akan dimenangkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Semoga kita semua termasuk para penggembahan dakwah yang istiqomah berjuang bersama partai tersebut. Semoga kita termasuk pengemban dakwah yang terus berdakwah hingga Allah memberikan kemenangan pada kita dan memuliakan kita dengan kemenangan itu, baik kemuliaan di dunia maupun kemuliaan di akhirat.

Artikel Lainnya

Fungsi Masjid menjadi Sempit

Umat Islam seharusnya menyadari fungsi masjid yang sebenarnya sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pada masa kepemimpinan beliau sebagai Kepala Negara Islam di Madinah, Masjid Nabawi tidak hanya digunakan sebagai tempat salat dan beribadah namun juga mengurusi dengan kaum muslimin.
Dalam Sirah tercatat setidaknya ada 10 fungsi masjid pada zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam.

Bangkitnya Literasi Generasi Muslim : Pembuka Jalan Masa Depan Peradaban Islam nan Gemilang

Dalam Islam literasi lahir karena kecintaan terhadap ilmu, Allah memerintahkan untuk iqra (bacalah) yang artinya umat Islam diwajibkan untuk memahami dan mengenali ilmu Allah agar dijadikan landasan berpijak dalam menjalani keteraturan hidup. Serta menguasai ilmu alam (sains dan teknologi) yang dapat dipergunakan untuk mempermudah dalam menjalani kehidupan guna menyokong ketaatan kepada Allah dan syariatnya.

Tren PHK Perusahaan Menghindari THR

Sudah rahasia umum, bila negeri kita telah banyak didirikan perusahaan asing dengan memperburuh penduduk negeri dengan upah yang minim, kesejahteraan yang kurang diperhatikan, plus PHK dengan kurun waktu yang bebas sesuai kehendak perusahaan. Derita para pekerja yang hanya gigit jari di kala idul fitri nanti. Imbas yang komplekspun bisa jadi akan banyak menempa, seperti kriminalitas yang tinggi (pencurian, penjambretan), munculnya para gelandangan dan pengemis, angka stunting meningkat, prostitusi dengan dalih memenuhi kebutuhan perut.

Peran Pemuda dalam Kebangkitan

Masih banyak sosok pemuda sekelas negarawan, di masa kejayaan Islam. Nama mereka harum semerbak mewangi, dikenang, hingga berabad lamanya. Tetapi tentu saja mereka tidak lahir dari ruang hampa. Kepiawaian mereka pun tidak otomatis terjadi begitu saja. Tetapi dibentuk oleh sistem sahih yang datangnya dari Rabb, pencipta alam semesta, yang dapat menumbuhkan pribadi baik dalam diri mereka.

Tanggung Jawab Pemerintah Lemah

Sistem kehidupan sekuler hanya mencetak pemerintah yang terbiasa melakukan kelalaian, kelalaian pemerintah sudah menjadi karakter dan sifat bawaan rezim sistem politik demokrasi.

Berbeda dengan Islam, Rasulullah Saw menegaskan yang artinya _”Imam atau khalifah yang menjadi pemimpin manusia adalah laksana penggembala dan hanya dialah yang bertanggung jawab terhadap urusan rakyatnya”_ (HR. al-Bukhari).

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *