Surat Cinta Untuk Nabiku

Surat Cinta untuk Nabiku

Assalamu’alaikum Ya Habiballah

Ya Rasulullah, demi mendengar namamu disebut bergetar hatiku, meleleh jiwa, dan tak terbendung air mataku… apalagi jika engkau berdiri di hadapanku ya Rasulullah… bisa-bisa gemetar seluruh tubuhku, ambruk lalu pingsan, silau dengan kebersahajaanmu. Di balik netra teduhmu terpancar kuat wibawamu, tak ada yang sanggup menatap langsung wajahmu Duhai Nabiy..

Ingin rasanya aku menyatakan cinta kepadamu wahai kekasih Allah, tapi aku sungguh malu, tak layak… begitu banyak dosaku yang lalai dan abai dengan syariatmu.

Namun aku pun tak sanggup jika tak menyatakan cinta, Engkau tentu akan menganggapku bukan golonganmu. Aah lebih baik aku berterus terang saja, Engkau pasti memahami kekurangan dan kelemahanku.

Rasulullah Engkau adalah manusia pilihan. Sebab Nur Muhammad lah Allah menciptakan alam semesta. Allah telah menciptakan nur-mu terlebih dahulu sebelum menciptakan segala sesuatu. Namamu tertulis di dalam surga, bersanding dengan asma-Nya. Hingga Allah berkenan menerima tobat Nabi Adam wasilah asmamu. MasyaAllah

Shollu ‘alan Nabiyy…
Duhai pujaan hatiku, sebenarnya aku hendak mengadukan nasib umatmu… Yang terus Engkau sebut menjelang sakratarul maut. Maafkan aku membawa kabar buruk sekaligus bersyukur telah mengenal Islam. Duhai kekasih hatiku… saat ini umatmu tak lagi menyandang predikat khoiru ummah. Kami bagai buih di lautan. Umat tengah terbaring lemah tak berdaya dengan kondisi yang sangat terpuruk. Jauh dari kata tinggi dan mulia.

Jika saja kedatanganmu sekedar tuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak, tentu dakwah di Mekkah saja cukup.. Nabi tak akan bersikeras menyiapkan Madinah menjadi cikal bakal institusi negara Islam.

Maafkan kami ya Rasulullah, junnah itu telah lepas. Padahal Engkau telah mati-matian menegakkannya. Posisimu mulia dan terpandang dari suku yang berkuasa. Mudah saja bagimu menerima tawaran kafir Quraisy untuk menjadi pemimpin mereka dengan syarat mereka tetap boleh menyembah berhala. Engkau bisa saja memanfaatkan posisimu itu dan menerima tawaran kekuasaan tersebut, setelah Engkau ambil baru Engkau paksa mereka tunduk agar tidak lagi menyembah berhala. Tapi itu semua tidak Engkau lakukan. Sejak awal Engkau inginkan hal yang benar, bersih, dan murni. Engkau tak mau mencampuradukkan antara yang hak dan yang batil.

Muhammad rela bertahan dan berjuang hanya demi menegakkan yang hak. Kebatilan dengan berani dan gagah perkasa Engkau perangi. Akibatnya caci maki, sumpah serapah, lontaran kotor para pembencimu, fitnah, sanksi fisik harus Engkau dan sahabat terima. Tapi itu yang Engkau pilih dan sukai ketimbang harus berkompromi dengan penguasa saat itu.

Saat seluruh orang lelap dalam mimpinya, kupandang satu per satu wajah anakku. Duhai indah sekali… Betapa teduh, tetiba ingat dirimu ya Rasulullah. Apa jadinya kami tanpa Engkau. Tak ada pembimbing penyelamat dalam menapaki kehidupan yang fana.

Membaca sirahmu, terjalnya cadas dan karang gurun serta gunung tak menyurutkan langkah tuk terus berjuang demi kami umatmu. Tetiba jari kaku mengetik, lidah kelu tak bersuara. Duhai kekasih Allah aku rindu padamu… Dakwah menjadi poros kehidupan dan amalan para nabi, termasuk Engkau. Khotaman nabiyyin, tak hanya penutup para nabi, tapi penyempurna bangunan tauhid ilallah…

Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) mengutus seorang rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 164)

Umat Islam ummatan wasathon (pertengahan). Dengan makna prototipe. Jika ingin melihat kondisi masyarakat dunia, lihatlah kondisi umat Islam saat itu. Saat umat terpimpin dengan qiyadah fikriyah (kepemimpinan berpikir) dan qoidah sababiyah Islam, maka itu pulalah yang terjadi pada umat manusia secara umum. Manusia bangkit pemikirannya. Kondisinya akan baik-baik saja bahkan cemerlang, aman, sejahtera, dan makmur ya Rasulullah.

Tapi kini, orang-orang kafir beserta antek-anteknya menggempur umat dengan berbagai strategi baik perang fisik maupun pemikiran. Barat dengan akidah sekulernya telah mampu melenakan dan menjauhkan umat dari Islam. Umat mengalami kemunduran dan kelemahan berpikir. Umat mudah diadu domba, terpecah belah.

PR besar untuk mengembalikan pemikiran, perasaan, dan aturan Islam ke pangkuan umat. Kami yakin dengan mengikuti Engkau ya Rasulullah akan menghantarkan kami kepada kemenangan hakiki.

Satu-satunya solusi adalah mengambil Islam secara kafah dan mencampakkan hukum buatan manusia. Mencari cara bagaimana melejitkan pemikiran umat dengan Islam. Umat harus mau dulu berpikir benar (sesuai standar Islam) agar pemikirannya mendalam, tidak dangkal, tidak reaksioner atau mengambil solusi praktis, tapi dengan mantap, ikhlas, rela, penuh keyakinan mengambil metode perjuanganmu wahai Nabiyullah.

Ya Rasulullah, kami mengharapkan pertolongan dengan wasilah selawat yang kami panjatkan dan ittiba kepadamu. Selamatkan dan lindungi kami dari berbagai musibah yang menimpa kami di dunia dan akhirat.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Walau ribuan tahun kita terpisah jarak, serasa Engkau hadir di sini. Terus membimbing dengan Al-Qur’an dan Sunnahmu. Rindu kami teramat dalam duhai Nabiy… cintai dan maafkan kami ya Rasulullah. Jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang Engkau selamatkan, beri kami syafaat ya Habiballah… 

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *