Islam Menjaga Kemuliaan Generasi

Suara Netizen Indonesia–Melihat kondisi generasi muda sekarang memang cukup memprihatinkan. Generasi muda yang seharusnya menjadi agen perubahan, generasi penerus sebuah bangsa, tapi kini justru banyak mengalami permasalahan. Beberapa kasus di Yogyakarta sendiri, seperti; klitih, kasus mahasiswa bunuh diri, depresi, maraknya outlet miras, banyaknya kasus hamil di luar nikah akibat pergaulan bebas, sudah bukan rahasia lagi.

 

Bagaimana potret generasi muda saat ini tidak terlepas dari masuknya budaya Barat ke negeri kita. Mereka menganggap gaya hidup kebarat-baratan sebagai hidup yang modern. Negeri-negeri Barat menyerang generasi umat Islam dengan 4F yakni, fun, fashion, food, and faith.

 

Bagaimana mereka mengartikan kesenangan dengan bebas melakukan apapun demi tercapainya kebutuhan jasmani dan syahwatnya tanpa memperhatikan aturan Allah. Hal ini diperparah dengan dunia pendidikan yang minim memberikan pelajaran tentang nilai-nilai agama.

 

Mata pelajaran agama di sekolah hanya didapat kurang lebih dua jam saja selama satu pekan. Jelas, ini tidak bisa memberikan pemahaman apapun kepada siswa, kecuali seputar teori peribadahan saja. Padahal, Islam itu aturan yang komplit dan sempurna. Tidak hanya mengatur persoalan ibadah saja, tapi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai bangun tidur sampai tidur lagi.

 

Penting kita pahami bahwa, setiap makhluk hidup diciptakan oleh Allah swt. dengan diberi potensi kehidupan dalam dirinya. Namun, pada manusia diberikan potensi tambahan yang tidak diberikan kepada makhluk lain, yakni potensi akal.

 

Dengan akal inilah manusia mempunyai kemampuan untuk berpikir. Adanya fakta, penginderaan, otak yang sehat, dan informasi awal menjadi indikator manusia dalam berpikir, sehingga membentuk sebuah pemikiran dan pemahaman.

 

Pemikiran dan pemahaman akidah lah yang harus kita tanamkan pada diri anak sedini mungkin. Bukan hanya sekadar pemahaman saja tapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak harus terbina dalam hal ibadah, interaksi sosial, jiwanya, akhlaknya, semua harus sesuai dengan tuntunan syariat.

 

Lalu bagaimana kita mendidik anak-anak agar terjaga kemuliaanya? Tentu saja, kita bisa mencontoh cara Nabi Saw. dalam mendidik anak dan generasi muda.

 

Pertama, keteladanan. Orang tua harus menjadi contoh yang baik. Pertama,  membantu anak agar tetap taat, bersikap adil dan tidak pilih kasih, tidak mencela dan menjatuhkan mental anak, memenuhi hak-hak anak, mencukupi kebutuhan anak, dan senantiasa mendoakan kebaikan untuk anak.

 

Kedua, mengembangkan intelektualitas. Bisa kita lakukan dengan memberi kisah-kisah inspiratif, berdiskusi sesuai dengan kemampuan intelektualitas anak, dan berdialog dengan tenang.

 

Ketiga, membangun jiwa anak. Banyak memotivasi anak dalam hal-hal kebaikan, memberi pujian, membangun kompetisi lalu memberi hadiah, membersamai kegiatan anak, mengajari secara bertahap, serta bisa mengenalkan imbalan dan hukuman.

 

Yang tidak kalah penting dalam mendidik anak yakni meluruskan pemahaman mereka tentang seksualitas. Di sinilah penjagaan Islam terhadap generasi begitu sempurna. Islam merinci bagaimana interaksi antar lawan jenis itu terpisah, kecuali dalam perkara-perkara yang dibolehkan seperti bidang pendidikan, kesehatan, dakwah, jual beli.

 

Islam juga mengajarkan peran laki-laki dan perempuan, larangan berikhtilat, khalwat, memisahkan tempat tidur anak, mengajarkan mandi wajib dan thaharah, dan lain-lain.

 

Demikianlah beberapa hal yang dituntunkan oleh aturan Islam dalam penjagaan manusia, sehingga kemuliaan manusia dan generasi akan terjaga. Bukan hanya pada lingkup diri sendiri, keluarga, atau bermasyarakat, tapi butuh peran negara di dalamnya.Wallahualam bissawab. [SNI].

Artikel Lainnya

Liberalisme Menjadikan Pergaulan Bebas Kian Bablas

Begitu rusaknya generasi muda saat ini. Hamil diluar nikah seolah menjadi hal yang lumrah di tengah-tengah masyarakat, terutama kalangan remaja. Bahkan dengan mudahnya meminta dispensasi nikah dengan alasan telanjur hamil duluan. Urat malu seolah terputus. Tidak ada lagi rasa takut dalam diri mereka untuk berbuat maksiat. Tak hanya hamil, hingga tataran aborsi, membunuh dan membuang bayi sendiri sudah menjadi hal yang biasa. Inilah potret kelam generasi muda masa kini.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *