Hitam Dalam Daftar, Selesaikah Penjajahan?

Suara Netizen Indonesia–Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, mengabarkan kekhawatiran Israel menyusul upaya sekuat tenaga Israel untuk membujuk Guterres supaya tidak memasukkan Israel ke daftar hitam yang mengalami kegagalan. Bahkan Televisi Israel Channel 13 melaporkan daftar hitam kejahatan Israel akan dirilis pekan depan sebagai laporan kepada anggota Dewan Keamanan PBB, yang akan membahas laporan tersebut pada 26 Juni 2024.

 

Bukan tanpa alasan, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan telah memasukkan Israel ke dalam daftar hitam negara dan organisasi yang membahayakan anak-anak di daerah konflik. Dan hal ini telah diberitahukan Guterees kepada atase pertahanan Israel di Amerika Serikat, Mayor Jenderal Hidai Zilberman (republika.co.id, 8/6/2024).

 

Dikutip dari kantor berita WAFA, Sabtu (8/6/2024), agresi Israel ke Jalur Gaza yang tak kunjung berhenti sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan 36.654 warga Palestina, termasuk 15.500 anak-anak dan 10.300 wanita, terbunuh dan 83.309 lainnya cedera. Meski demikian, jumlah tersebut kemungkinan besar bertambah karena ribuan korban lainnya masih terjebak reruntuhan bangunan dan belum dapat dievakuasi akibat ancaman serangan Israel.

 

Artinya, Israel akan menyusul negara-negara seperti Afghanistan, Mali, Myanmar, Somalia, Sudan, Yaman, dan Suriah. Serta organisasi teroris seperti Al Qaida, ISIS, Al Shabaab, dan Boko Haram yang sudah masuk sebelumnya dalam daftar hitam PBB.

 

Inilah yang dikhawatirnan Israel yaitu kemungkinan embargo senjata hingga rusaknya reputasi Israel ketika laporan tersebut direspons komunitas internasional dan dikutip badan PBB. Secara fakta, memang nyata ada sejumlah pelanggaran yang telah dilakukan Istael di Jalur Gaza. Seperti penggunaan bom di daerah berpenduduk, upaya merekrut anak-anak sebagai informan perang, dan memanfaatkan anak-anak sebagai tameng manusia. Pertanyaannya, adakah dampaknya bagi Palestina sendiri dan kondisi kaum Muslim di belahan bumi lainnya dengan masuknya Israel dalam daftar hitam PBB sebagai negara perusak?

 

Akankah penjajahan atas Palestina berakhir? Ataukah ini akan menjadi vibes positip bagi kaum muslim yang juga sama-sama mendapat tekanan dari penjajah. Apalagi kita tahu, hari ini sebenarnya bukan Israel saja yang menjadi penjajah, meskipun tersembunyi, ada beberapa negara yang masih memiliki julukan sebagai negara penjajah.

 

Bahkan boleh dibilang, PBB adalah sarang penjajah, di dalamnya ada lima negara pemegang hak veto seperti Amerika Serikat, Cina, Rusia, Prancis, dan Inggris yang secara jelas bermuka dua, di depan mengecam penjajahan, bahkan mendorong sekjennya untuk merilis laporan kejahatan Israel dan memasukkannya dalam daftar hitam namun di sisi lain memberi apapun yang dibutuhkan Israel bak ibu yang merawat bayinya dari mulai susu hingga Pampers, dari bubur hingga mainan agar si bayi senang.

 

Sebab, jika benar PBB dengan dewan keamanan yang memiliki hak veto adalah penjaga perdamaian dan pemegang komitmen tak boleh ada penjajahan di dunia akan menjadi yang terdepan menghukum Israel yang telah menjadi teroris dunia yang sesungguhnya.

 

Sebaliknya, yang kita lihat justru sikap ambigu, lagi-lagi hanya mementingkan kepentingan negara besar di dalamnya, semata agar kapitalisme tetap hidup dan menjadi cara pandang masyarakat dunia, sementara Islam dijadikan sebagai musuh utama.

 

Palestina Bukan Hanya Soal Rebutan Wilayah

 

Palestina bak permata bagi sejarah kaum muslim. Itulah alasan utama mengapa penduduk Palestina begitu kuat dan teguh bertahan di tengah ketidakpastian sekaligus ancaman bagi nyawa mereka setiap saat. Banyak pihak menyarankan mengapa penduduk Palestina tidak keluar saja dan mereka akan selamat? Masalah utamanya bukan rebutan wilayah, terlalu naif jika begitu.

 

Palestina adalah tanah kharajiyah, yang itu artinya milik kaum muslim hingga akhir zaman. Palestina juga kiblat pertama bagi kaum muslim sebelum kemudian berpindah ke Kabah di Mekkah. Palestina juga negeri para Nabi, negeri yang diberkahi, sungguh kenaikan jika Israel menyatakan mereka pun turut berhak atas Palestina, terlebih hari ini setelah mereka membuat kerusakan di luar batas kemanusiaan.

 

Omong kosong tentang peraturan perang internasional yang disepakati hampir semua negara di dunia, sebab bagi Israel laknatullah semua itu tak ada artinya. Sepanjang Amerika dan juga negara kafir barat ada di sisinya ia akan tetap arogan, bahkan ironinya beberapa pemimpin muslim pun tak malu bergandeng tangan mesra demi kepentingan ekonomi, sementara mulut mereka mengecam apa yang dilakukan Israel.

 

Khilafah Satu-satunya Solusi Bebaskan Palestina

 

Rasulullah Saw. bersabda, “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (TQS Al Hujurat:10). Maka ikatan apa yang lebih tinggi dari ini? Dipersatukan oleh akidah (iman) tak ada batas negara, tak ada beda ras, bahasa, budaya yang ada hanya kaum muslim.

 

Inilah yang hendak dirusak penjajah dan kaum kafir. Kebencian mereka sangatlah besar terhadap Islam, sebab mereka paham konsekwensi mereka ketika Islam kembali memimpin, mereka akan berada di lembah kehinaan. Sebab persatuan kaum muslim yang pasti akan kembali terjadi tak akan mampu mereka bendung.

 

Inilah janji Allah untuk kembali memenangkan kaum Muslim sebagaimana firmanNya yang artinya,” Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai.” (TQS an-Nur:55).

 

Maka, kekuasaan mutlak dimiliki bagi kaum muslim, kekuasaan inilah yang akan menjadi Junnah (perisai) guna memerangi segala kezaliman, namun kekuasaan ini bukan demokrasi, melainkan Daulah khilafah. Hanya khilafah yang akan menyerukan Jihad fi Sabilillah. Maka, akankah kita hanya diam dan percaya dengan dimasukkannya Israel dalam daftar hitam negara perusak kemudian simsalabim seluruh negeri kaum muslim terkhusus Palestina free? Ilusi. Wallahualam bissawab. [SNI].

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *