Refleksi 2022 : Beban Rakyat Kian Berat

 

Suara Netizen Indonesia – Akhir tahun 2022 sudah di depan mata. Sebagian masyarakat siap meninggalkannya. Meski tahun akan kembali berganti, tetapi derita rakyat hingga akhir tahun justru kian berat.

 

Hal ini bisa dilihat dari beberapa kebijakan yang dilahirkan sepanjang tahu 2022. Tak hanya itu, sejumlah bencana alam yang terjadi juga semakin menambah duka masyarakat. Ditambah lagi degradasi moral dan lingkungan dalam negeri turut memperburuk kondisi yang ada.

 

Kilas Balik Peristiwa

Ada beberapa peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun 2022 yang hingga kini masih memiliki dampak bagi masyarakat. Beberapa peristiwa itu diantaranya :

1. Kebijakan kenaikan harga beberapa kebutuhan dasar. Terjadinya kenaikan harga kebutuhan dasar memiliki imbas yang panjang bagi masyarakat. Sepanjang tahun 2022 terjadi kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11% pertanggal 1 April 2022, kenaikan dalam dasar listrik pertanggal 1 Juli 2022, kenaikan harga BBM bersubsidi pertanggal 3 September 2022, pembatasan jenius pupuk bersubsidi pertanggal 1 Oktober 2022, kenaikan biaya ruang perawatan rumah sakit dan iuran dasar BPJS. Semua kenaikan ini berimbas kepada kenaikan segala kebutuhan namun juga berimbas kepada tingginya jumlah pengangguran dan kemiskinan.

2. Disahkannya kebijakan lain yang menyengsarakan rakyat. Pengesahan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) menjadi UU KUHP pada 6 Desember 2022 jelas semakin mempersempit gerak masyarakat. Adanya pergantian kurikulum pendidikan menjadi kurikulum merdeka yang diluncurkan sejak Februari 2022 juga turut menyulitkan dunia pendidikan.

3. Bencana alam yang semakin tinggi intensitasnya. Tahun 2022, kejadian bencana alam lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Lebih dari seribu bencana banjir yang melanda Indonesia. Gempa bumi juga menimpa beberapa wilayah. Bahkan dampak dari gempa hingga kini belum terselesaikan secara tuntas. Sebut saja gempa di Cianjur pada 21 November 2022. Tak hanya itu, terjadi juga erupsi gunung Semeru sejak 19 Desember 2022. Ribuan warga mengungsi karena erupsi yang terjadi berulang kali.

4. Degradasi moral di tengah masyarakat. Kriminalitas yang dilakukan karena degradasi moral juga marak terjadi sepanjang tahun 2022. Kasus tindakan kekerasan terhadap anak dan perempuan, pencurian, pembvnvhan, menjadi wacana yang kerap kali hadir. Termasuk kasus korupsi yang masih menggurita di masyarakat khususnya kalangan pejabat dan aparatur sipil negara menunjukkan integritas yang rendah dan sarat akan pemanfaatan jabatan.

 

Sekularisme Sumber Derita Rakyat

Banyaknya permasalahan sepanjang tahun 2022 merupakan imbas dari penerapan sistem sekuler. Yaitu sistem yang memisahkan aturan agama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sistem ini membuat masyarakat diatur oleh aturan yang dibuat manusia. Aturan ini bersifat lemah dan terbatas karena sarat akan perbedaan, pertentangan antara manusia satu dengan yang lainnya. Hal ini wajar terjadi sebab manusia juga memiliki sifat terbatas dan lemah. Manusia tidak akan mampu mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya.

 

Penerapan sistem sekuler, tidak lepas dari ideologi kapitalisme yang disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Ideologi ini hanya mementingkan keuntungan materi untuk segelintir orang meskipun harus turut mengorbankan rakyat. Lihatlah segala kebijakan yang diberikan hanya akan menguntungkan para kapitalis. Pemerintah yang diharapkan bisa menjadi pengurus rakyat yang baik juga hanya mampu menjadi regulator antara rakyat dan para kapitalis. Ideologi kapitalisme juga telah membuat masyarakat jauh dari ajaran agama sehingga masyarakat sulit mengetahui mana yang baik dan buruk dalam kehidupan.

 

Penutup

Derita rakyat sepanjang tahun 2022 kian berat. Oleh karena perlu adanya resolusi agar masyarakat dapat terbebas dari beban ini. Resolusi itu harus berasal dari aturan Sang Pencipta. Karena aturan buatan manusia hanya akan membawa kesengsaraan hidup. Wallahu a’lam bishawab.

 

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *