Hidup Loe Buat Apa, Bro?

Hidup penuh lika liku…
Ada suka ada duka…

Hem, kayak lirik lagu ya? Eits, tapi tulisan ini bukan untuk ngajak sobat semua nyanyi lho.

Sobat, pernah gak sih kalian mereka bosan dengan aktifitas harian? Atau bingung alias gabut mau ngapain hari ini?

Yups, kegalauan itu pasti pernah menimpa diri kita. Tapi pernah gak sih kalian juga mikir kenapa hal itu bisa terjadi? Apakah karena kita kurang beraktifitas?

Sobat, kalau kita berpikir lebih dalam, sejatinya hidup di dunia itu sangat singkat lho. Gak percaya? Coba sobat rasakan pada diri sobat sekarang. Bukankah hal yang sangat cepat ketika sobat menyadari bahwa diri kita telah menjadi remaja atau pemuda?

Sobat, kehidupan kita yang singkat atau sementara saat ini telah Allah Swt kabarkan melalui firmanNya. Allah Swt berfirman,

“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.” (TQS. Al Ankabut : 64).

Oleh karena itu, rugi rasanya kalau kehidupan yang singkat ini hanya kita gunakan untuk kesenangan hawa nafsu semata. Sehingga, bagi kita yang mengaku beriman kepada Allah dan menjadi muslim, tentu sebuah keharusan untuk kita tahu, apa sih tujuan hidup kita?

Sobat, sebelum kita tahu apa tujuan hidup kita, kita harus tahu dulu, siapa sih kita? Apakah kita hasil evolusi manusia purba? Oh, tentu tidak. Karena Allah Swt telah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya rupa. Allah Swt berfirman,

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (TQS. At Tiin : 4).

Sobat, kita harus memahami. Bahwa kita adalah mahluk yang diciptakan oleh Allah Swt. Dalil akan penciptaan manusia ini telah Allah sampaikan dalam firmanNya diberbagai ayat dalam kitab suci alquran. Seperti QS. Al Hijr ayat 26, QS. As Sajadah ayat 7-9, QS. Al Mukminun ayat 12-14, dan lain-lain.

Namun, Allah Swt menciptakan manusia juga ada tujuannya. Nah tujuan ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman,

‘Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (TQS. Adz Dzariyat : 56).

Ketika Allah Swt memerintahkan kita untuk beribadah, maka Allah Swt juga memberikan seperangkat aturan agar kita dapat beribadah dengan benar. Sebab, jika ibadah ini hanya berasal dari hati nurani saja, maka bisa mengakibatkan ibadah kepada hal yang tidak dibenarkan dalam Islam. Seperti menyembah berhala, mempercayai tahayul atau yang lainnya.

Sobat, kebutuhan manusia untuk beribadah merupakan bagian fitrah manusia. Hal ini sesuai dengan naluri beragama dimana manusia cenderung memiliki rasa untuk mengagungkan sesuatu. Nah, agar ibadah kita diterima oleh Allah Swt, maka ibadahnya harus sesuai dengan apa yang Allah pinta. Setuju?

Bentuk ibadah paling baik sudah pasti adalah ketakwaan kita kepada Allah Swt. Lalu apa itu takwa? Menurut Tafsir Ibnu Katsir, arti dasar dari “takwa” adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat kepada-Nya.

Nah, agar dapat menaati perintah Allah, maka kita harus tahu, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Untuk mengetahui hal itu, maka kita perlu belajar alias menuntut ilmu agama. Rasulullah Saw bersabda,

أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
“Tuntutlah ilmu (agama) dari buaian (bayi) hingga liang lahat.” (HR. Muslim).

Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim.” (HR. Ibnu Majah).

Sobat, kalau kita benar-benar menggunakan waktu kita untuk menjalankan semua perintah Allah, sejatinya tidak ada waktu luang yang terbuang dengan percuma. Apalagi gabut alias gak jelas mau ngapain.

So, yuk perbanyak amal sholih. Ngaji Islam dan berusaha mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Insyaallah kehidupan kita akan lebih bermakna dan bermanfaat.

Ditulis oleh Firda Umayah

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *