Gaza, Pelaparan Sistemis dan Momentum Kebangkitan Umat

Suara Netizen Indonesia–Negara-negara Arab dan muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Mesir, pertama kalinya resmi mendesak Hamas untuk melucuti senjata dan menyerahkan kekuasaan atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina (PA). Seruan tersebut disampaikan dalam deklarasi bersama yang diumumkan dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa, 29 Juli 2025.
Dua puluh dua negara anggota Liga Arab, seluruh Uni Eropa, serta 17 negara lainnya secara resmi menandatangani deklarasi ini dan menjadi sinyal perubahan signifikan dalam sikap dunia Arab terhadap kelompok militan yang telah menguasai Gaza sejak 2007 (cnbcindonesia, 31-7-2025).
Deklarasi ini mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan mengusulkan pembentukan misi stabilisasi internasional sementara di Gaza di bawah naungan PBB. Perancis Salah satu tuan rumah konferensi bersama Arab Saudi menyebutkan deklarasi sebagai tonggak sejarah baru. Demikian pula Forum Sandera dan Keluarga Hilang menyambut baik deklarasi tersebut.
Baca juga:
Menghormati atau Tidak Ada Solusi Pasti?
Liga Arab mengakui, Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di Gaza. Penculikan warga sipil merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan harus dikutuk dengan tegas.
Sejak Oktober 2023, Otoritas kesehatan di Gaza mengonfirmasi jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel telah mencapai 60.430 jiwa, dengan 148.722 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban disebut merupakan perempuan dan anak-anak. Bahkan bertambah lagi menjadi 9.246 orang Dan korban luka-luka mencapai 36.681 orang sejak Israel kembali melakukan operasi militer pada 18 Market atau setelah genjatan senjata selama dua bulan berakhir (metro news.com, 3-8-2025).
Melihat kekejaman Israel yang sudah di luar nalar kemanusiaan, Otoritas Mesir malah menekan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed al-Tayeb, untuk mencabut pernyataan yang mengecam pengepungan oleh Israel yang menyebabkan kelaparan massal penduduk Gaza, Palestina, dimana kelaparan massal ini telah memicu kemarahan dunia internasional (Sindonews.com, 24-7-2025).
Pernyataan kecaman Imam Ahmed al-Tayeb sempat dipublikasikan di berbagai media besar Mesir, termasuk platform milik United Media Services—yang diyakini terkait erat dengan intelijen Mesir—, sebelum akhirnya dihapus. Tindakan ini menjadi ironi terbaru sebagai negara yang berbatasangan langsung dengan Gaza, namun cenderung memihak Israel.
Kapitalisme Hancurkan Silah Ukhuwah
Sedemikian mengerikan tindakan Mesir, yang terang-terangan membela Israel, padahal dunia menyaksikan pelaparan sistemis menjadi senjata Yahudi untuk genosida. Di sisi lain, mulai banyak negara yang akan mengakui Palestina sebagai negara setelah terbuka borok Zionis Yahudi dan menyaksikan kejahatan yang tiada tara.
Kapitalisme membutakan mata dan menulikan telinga para penguasa muslim atas realita Gaza. Padahal Allah telah mengingatkan ikatan ukhuwah Islamiyah sebagai landasan hubungan antar muslim. Mereka lebih mementingkan kepentinganh dunia, jabatan dan kekuasaan. Padahal semua itu merugikan di akhirat, sedangkan ukhuwah Islamiyah membawa ke Surga.
Baca juga:
Blokir Rekening Doormant, Blokir Nasib Rakyat
Apa yang mereka kerjakan hari ini jelas menjerumuskan para penguasa pada kelemahan di hadapan musuh Allah. Allah SWT.berfirman yang artinya, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (selama) kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Seandainya Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.” (TQS Ali Imran: 110).
Umat Islam adalah umat terbaik jelas sekali disifatkan oleh Allah swt. Umat terbaik itu selain beriman kepada Allah, juga melakukan aktifitas amar makruf nahi mungkar. Bukanlah dari satu Ayat ini saja sudah tampak jelas pengkhianatan para pemimpin muslim itu justru bergandeng tangan erat dengan kafir, yang tangan mereka pun masih basah dengan darah para anak-anak Dan perempuan Gaza yang mereka siksa.
Maka, kemuliaan umat akan terwujud Kembali sebagaim,ana janji Allah, sebagaimana Allah SWT.berfirman yang artinya, “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia sungguh akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridai; dan Dia sungguh akan mengubah (keadaan) mereka setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Siapa yang kufur setelah (janji) tersebut, mereka itulah orang-orang fasik” (TQS An-Nur: 55).
Jihad dan Khilafah Solusi Gaza
Siapa yang meragukan Allah adalah Zat yang tak pernah ingkar janji? Jika ada maka ia kafir dan bukan bagian dari kaum muslimin. Setiap Iman akan diuji, demikian pula kita kaum muslim yang hidup menyaksikan kebiadaban kafir penjajah Israel, mengapa tak seperti kaumnya Nabi Nuh yang ditumpas banjir bandang, atau kaum Nabi Luth yang dilempari batu kerikil dari neraka?
Sebab, kesalahan Zionis Israel menjadi bagian kaum Muslim hari ini untuk mendapatkan ticket ke surga. Mengusirnya, menumpas dengan kekuatan militer yang sama Dan menggantinya dengan tegaknya Khilafah.
Dan semua telah terwujud nyata dengan perjuangan Rasulullah Saw , sahabat Rasul dan para Khalifah sepanjang peradaban Islam yang mulia. Kisah khalifah Al Mu’tasimbillah dan sikap tegas sultan Abdul jamid II adalah potret penguasa yang menjaga kemuliaan Allah dan RasulNya.
Kemuliaan umat harus diperjuangkan Kembali. Palestina adalah saudara kita yang tak beda dengan kaum muslim di belahan dunia lainnya. Umat harus dibangun kesadarannya akan janji Allah, dan didorong untuk mewujudkannya kembali.
Upaya ini tidak gampang, namun bukan berarti tidak bisa, kita butuh kepemimpinan sebuah jamaah dakwah ideologis yang tulus mengajak umat untuk berjuang. Bukan sekadar memperbaiki keadaan dengan amal sosial, pendidikan atau kesehatan. Tapi dengan sebenar-benarnya meningkatkan kecerdasan umat agar memahami keberadaan mereka sebagai umat terbaik dan mengusir penjajah Dari tanah-tanah kaum muslimin.
Dengan rahmat Allah, jalan dakwah akan mendapatkan hasil sepanjang menapaki thariqah (metode) Rasulullah, bukan melalui Kapitalisme, Sosialis apalagi Demokrasi. Islam kafah sudah seharusnya ditegakkan, agar menjadi solusi panjang bagi kaum muslimin. Tak hanya pembebasan Palestina, namun juga setiap persoalan negeri-negeri muslim di dunia akibat penerapan Sistem di luar Islam.
Khilafah akan tegak dan menyerukan jihad sebagai solusi tuntas. Umat harus memanfaatkan momentum ini, genosida Gaza, untuk membangkitkan Umat dan mewujudlkan kemuliaan Islam. Wallahualam bishowab. [SNI].
Komentar