Haji Gratis
Beredar sebuah pesan berantai melalui aplikasi whatsApp berisi informasi yang mengeklaim bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menawarkan sponsor untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 2023. Dalam pesan yang beredar tersebut juga terdapat tautan untuk pendaftaran, berupa pengisian formulir data diri, seperti nama, nomor telepon, alamat email, umur, dan untuk memilih apakah mereka memiliki paspor untuk melanjutkan.
Faktanya, dilansir dari pesacheck.org, klaim bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menawarkan sponsor ‘Mohammed bin Salman Sponsorship 2023′, untuk menunaikan ibadah haji tersebut adalah tidak benar atau hoaks. Otoritas Arab Saudi telah memperingatkan jamaah untuk waspada terhadap penipuan pendaftaran online.
Menunaikan ibadah haji, menjadi dambaan setiap muslim. Namun memerlukan peran negara, untuk mengakomodir keberangkatan tersebut. Tingginya biaya haji dan panjangnya daftar tunggu, membuat impian berhaji bagi sebagian kalangan, seolah pupus. Maka tak ayal, tawaran haji gratis pun akhirnya menjadi angin segar. Namun sayangnya hanya tipuan. Ada saja oknum yang ingin mengambil untung melalui hal tersebut.
Kerinduan yang membuncah untuk hadir di rumah Allah, menjadi peluang untuk disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sekularisme memang meniscayakan terjadinya kerusakan. Demi memperoleh materi, manusia akan melakukan berbagai cara, sekalipun dengan menipu. Akibat meniadakan peran Allah dalam kehidupan sehari-hari, hilang pula kesadaran akan hubungannya dengan Allah (idrak silah billah).
Namun demikian, Atase bidang Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Sa’ad el Anmasi menyatakan bahwa, Kerajaan Arab Saudi acapkali mengundang kaum muslim dari berbagai negara. Seperti pernah terjadi di tahun 2018, Raja Salman dan Kerajaan Arab Saudi mengundang para santri, ulama Indonesia yang telah memberi kontribusi terhadap Islam. Arab Saudi juga mengundang muslim dari negara-negara konflik, sekitar 1500 kuota haji bagi muslim Yaman dan Sudan, 1000 bagi muslim Palestina, serta 1000 kuota bagi muslim Qatar. (Tempo, 12-8-2018)
Musim haji 1444 H/2023 M sesaat lagi akan memasuki puncaknya di akhir Juni. Raja Salman dari Arab Saudi mengeluarkan perintah untuk menampung dan menjamu 1000 peziarah asal Palestina yang terluka, terbunuh dan dipenjara. Hal ini sebagai bagian dari Program Penjaga Tamu Haji Dua Masjid Suci. Tercatat lebih dari 43 ribu jamaah Palestina telah mendapat manfaat dari skema tersebut, sejak diperkenalkan 22 tahun lalu. (sindikasi.republika.co.id, 12-6-2023)
Tradisi ini pernah ada di masa kejayaan Islam. Para khalifah memberikan kemudahan terhadap jamaah haji. Khalifah Umar Bin Khaththab juga memperkenalkan piagam haji yang memuat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim yang ingin melaksanakan ibadah haji. Sedangkan Khalifah Ali Bin Abi Thalib membuka Kufah untuk menampung jamaah. Beliau ra. pula yang memperkenalkan kursi untuk jamaah yang sakit atau berusia lanjut. Khalifah Umayyah membangun jembatan dan jalan, untuk kemudahan jamaah haji. Kekhalifahan Abbasiyah membangun rumah sakit bagi jamaah yang sakit.
Khalifah Harun Ar-Rasyid setiap tahunnya selalu membawa 100 ulama beserta anak-anak mereka untuk menunaikan ibadah haji. Bahkan pernah pada saat berjihad, ia mengirim 300 rakyatnya untuk pergi haji. Biaya dan semua pembelanjaan, barang perbekalan, pakaian dan lain-lain di dalam tanggungannya.
Kelak hal ini pun akan berlanjut di masa mendatang, tatkala Khilafah kembali menjejakkan kakinya di muka bumi dan mengatur umat dengan kehidupan Islam. Berbagai kemudahan akan disebarkan para khalifah untuk memudahkan kaum muslim menjalankan ibadahnya, termasuk menunaikan ibadah haji. Tsumma takuunu khilafatan ala minhajin nubuwwah.
Komentar