Badai PHK di Industri Start Up, MMC: Hegemoni Kapitalisme

Menanggapi fenomena Bubble burst (ledakan gelembung) yaitu kondisi ekonomi melonjak tinggi dan saat yang sama dibarengi dengan kejatuhan yang relatif cepat, dinilai oleh narator Muslimah Media Center (MMC) karena sistem kapitalisme dibangun dari sektor non real.
“Fakta demikian adalah hal yang logis terjadi dalam sistem ekonomi kapitalisme, sistem ekonomi ini dibangun dari sektor non real, sistem investasinya berbasis perjudian atau spekulasi yang diwujudkan dengan bentuk jual beli saham sekuritas dan obligasi di sistem pasar modal akhirnya pertumbuhan ekonomi memang cepat tapi pertumbuhannya semu,” ungkapnya dalam Serba-serbi MMC: Badai PHK di Industri Start Up, Hegemoni Kapitalisme?, di kanal YouTube Muslimah Media Center, Selasa (31/5/2022).
Ia menambahkan pada awalnya perusahaan start up banyak yang berkembang namun perlahan akan mati karena kekurangan modal, “karenanya jika publik masih mengandalkan sistem ekonomi kapitalisme yang hanya mengejar keuntungan materi tanpa didukung sistem dan pendanaan yang kuat PHK masalah akan terus terjadi,” jelasnya.
Islam sebagai sebuah ideologi tentu mampu menyelesaikan permasalahan ini. Islam memiliki sistem-sistem kehidupan yang secara praktis diterapkan dalam bentuk negara bernama Khilafah. Sistem ini akan memberi maslahat kepada umat manusia termasuk sistem ekonominya.
“Sistem ekonomi Islam bertumpu pada sektor riil bukan non real, Khilafah melarang dan mengharamkan sektor ekonomi non real berkembang, karena sektor ini merusak perekonomian sehingga seluruh bisnis yang berkembang dalam Khilafah harus bertumpu pada sektor riil,” tegasnya.
Pengembangan bisnis ini harus memenuhi kaidah pembagian kepemilikan ekonomi Islam, yakni kepemilikan individu, umum, dan negara. Individu tidak boleh menguasai harta kepemilikan negara seperti usyur, kharaj, jizyah, ghanimah, dan sejenisnya, maupun kepemilikan umum seperti sumber daya alam.
“Begitu pula sebaliknya negara tidak boleh melarang individu mengembangkan hartanya, individu boleh berbisnis di bidang pertanian, peternakan, dan bidang-bidang ekonomi kebutuhan masyarakat, sistem mata uang pun akan stabil karena di backup emas, sehingga nilai mata uang relatif stabil. Semua ini menjadikan sistem ekonomi Islam tahan krisis dan tidak pernah mengalami bubble ekonomi,” bebernya.
Ekonomi Islam juga menuntut Khilafah wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya, pengembangan sektor riil yang dikendalikan oleh Khilafah akan sangat mampu menyelesaikan permasalahan pengangguran hingga tidak ada satupun laki-laki dalam Khilafah yang tidak memperoleh pekerjaan. “Alhasil gelombang PHK massal akan bisa teratasi dalam Khilafah,” pungkasnya.
Oleh : Sri Wahyuni
Komentar