Ustazah Reta : Putus Cinta yang Merengggut Nyawa Akibat Perasaan Berlebihan Tanpa Panduan Akal.
Pemerhati generasi dan keluarga, Ustazah Reta Pajriyah mengungkapkan bahwa putus cinta yang merengggut nyawa, akibat perasaan berlebihan tanpa panduan akal.”Perasaan cinta kalau tidak dikendalikan dan tidak dikawal akal akan berlebihan, dan bisa berakhir dengan bunuh diri yang mengenaskan,” tuturnya dalam program Kuntum Khaira Ummah “Putus Cinta, Mengala Bisa Merenggut Nyawa?”, melalui kanal YouTube MMC Channel, (21/2/2023).
Dari analisa KPAI, di tahun 2023 ini, sebagian besar kasus bunuh diri terjadi akibat putus cinta.”Dari 9000 kasus bunuh diri, menurut analisa dari KPAI yang 80%-nya akibat putus cinta,” ungkapnya.
Menurut Ustadzah Reta, cinta adalah sebuah fitrah atau naluri manusia, bagian dari proses penciptaannya dan dikuatkan keberadaannya melalui bidang kesehatan.”Perasaan cinta adalah fitrah yang sudah melekat dari sisi penciptaan manusia itu sendiri, di dalam ilmu kedokteran kita mengenal ada hormon oksitosin yang bekerjanya di hati, bisa menimbulkan kesenangan kemudian kasih sayang, rasa tertarik kepada lawan jenis, munculnya ada di dalam perasaan,” tuturnya.
Ustadzah Reta menjelaskan bahwa perasaan cinta pada lawan jenis, menuntut pemuasan dalam bingkai pernikahan.”Kalau orang jatuh cinta itu kan pada akhirnya pengennya hidup bersama, menikah sama orang yang pertama kali menyentuh hatinya,” jelasnya.
Ustadzah Reta menjelaskan, pada hakikatnya Allah Swt menciptakan manusia berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan untuk melestarikan jenis manusia dengan melahirkan keturunan
(Al-Qur’an surat an-nisa ayat 1).”Wahai manusia bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu, dan menciptakan dari jiwa tersebut pasangannya, dan membangkitkan dari keduanya itu laki-laki dan perempuan yang banyak,” jelasnya.
Menurutnya, untuk perkara pasangan atau jodoh setiap orangnya, Allah Swt sudah tetapkan, dalam hal ini siapa jodoh kita, maka kita tidak akan di hisab. Tapi upaya kita dalam mendatangkan jodoh itu yang akan Allah Swt hisab, apakah dengan acara halal (ta’aruf syar’i) atau haram (pacaran).”Sehingga kita mengupayakan datangnya jodoh itu dengan cara yang halal dan diridhai Allah Swt, nah dalam hal ini tentu ada tuntunannya,” tuturnya.
Solusi
Menurutnya, bagaimana memilih pasangan, berarti hakikatnya kita menjemput jodoh tersebut, Islam memiliki aturan atau tuntunan dalam menjemput jodoh.”Tuntunan menjemput jodoh dalam Islam. Pertama adalah berdo’a kepada Allah Swt, supaya diberikan jodoh yang beriman dan bertakwa, dengan harapan bisa melahirkan keturunan yang shaleh dan shalehah. Kedua adalah mencari lingkungan pergaulan yang baik, pada akhirnya kan kita akan bertemu dengan orang-orang yang baik pula. Ketiga adalah mempersiapkan segala sesuatunya secara materi dan ilmu-ilmu pernikahan. Keempat, lakukan ta’aruf syar’i yakni pengenalan yang sesuai dengan syariat Islam, ketika sudah siap untuk menikah,” Pungkasnya. Wallahu a’lam bish showab.
Komentar