Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Bukti Gagalnya Kapitalisme
Stunting Dan Kemiskinan Ekstrem Bukti Gagalnya Kapitalisme
Stunting salah satu masalah gizi kronis akibat dari kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab mengapa tinggi badan anak terhambat, lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Tidak jarang masyarakat menilai bahwa kondisi tubuh pendek akibat faktor genetika yang tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Realitanya, faktor genetika hanya memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibanding dengan lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat pada saat mereka memasuki usia dua tahun. Stunting adalah ancaman utama terhadap kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan pada otak yang akan memengaruhi kemampuan mereka.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengungkapkan, bahwa permasalahan kemiskinan ekstrem dan stunting saling beririsan. Stunting dilatarbelakangi oleh kemiskinan ekstrem seperti kendala dalam mengakses kebutuhan dasar, air bersih, fasilitas sanitasi dan lainnya. Penyelesaian masalah kemiskinan ekstrem dan stunting harus adanya usaha serius pemerintah dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Intervensi gizi spesifik, adalah intervensi peningkatan gizi dan kesehatan. Sementara intervensi gizi sensitif, yakni intervensi pendukung untuk mempercepat penurunan stunting, seperti penyediaan air bersih, MCK, dan fasilitas sanitasi.(REPUBLIKA.CO.ID, 14-01-2023).
Kemiskinan adalah suatu kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan pangan, sandang, tempat tinggal, pendidikan, kemanan dan kesehatan yang layak. Kemiskinan juga bisa ditentukan oleh pemerintah melalui penetapan garis kemiskinan yang ditentukan dengan standar ekonomi. Karena tingkat kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh kebijakan ekonomi yang diberlakukan pemerintah. Karena itu, kemiskinan bisa terjadi disebabkan gagalnya pertumbuhan ekonomi yang direncanakan oleh pemerintah.
Banyaknya jumlah orang miskin berkorelasi dengan tingginya kasus stunting, hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan yang sistematis telah terjadi di negeri ini. Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kemiskinan, seperti rendahnya tingkat pendidikan yang memengaruhi taraf berfikir rakyat, sehingga tidak dapat bersaing dengan orang-orang yang memiliki pendidikan tinggi dalam memperoleh pekerjaan.
Keterbatasan lapangan pekerjaan menjadi faktor penyebab tingkat kemiskinan. Ada yang mengatakan bahwa orang-orang miskin itu malas adalah penilaian tidak sepenuhnya benar, karena memang kondisi saat ini sulit mendapatkan pekerjaan. Dampaknya angka pengangguran semakin tinggi. Hal ini juga bisa disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi, arah politik yang tidak pasti, dan kebijakan negara yang diterapkan atas masyarakat tidak memberikan keadilan secara menyeluruh.
Sistem Demokrasi-Kapitalisme yang diterapkan saat ini menjadi alasan utama kegagalan dari pengelohan Sumber Daya Alam (SDA). Indonesia dengan kekayaan yang begitu melimpah untuk bisa dinikmati oleh rakyat. Namun hari ini menjadi privatisasi bagi para penguasa sebagai modal dari kapitalis dalam memperoleh keuntungan pribadi dan kelompoknya. Rakyat hanya dijadikan korban keserakahan para kapitalis dalam mengeruk kekayaan SDA.
Sistem distribusi menjadi masalah dalam sistem kapitalis, yakni distribusi yang dilakukan dalam sistem ini tidak dilakukan dengan merata. Barang-barang termasuk kebutuhan pokok hanya didistribusikan ke daerah-daerah yang mana banyak uang beredar. Sehingga memungkinkan bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan terutama di pelosok akan sulit mendapatkan akses memperoleh kebutuhan pokok dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam sistem kapitalis, penguasa berlepas tangan atas pemenuhan kebutuhan primer masyarakat, dalam hal ini adalah kebutuhan pokok, sehingga masyarakat banyak yang kelaparan. Pemberian gizi dan asupan makanan yang sehat sangat diperlukan dalam pencegahan masalah stunting, bukan hanya persoalan makanan tetapi juga kemiskinan yang semakin meningkat sehingga sangat terbatas pemenuhan kehidupan. Bisa diperkirakan hanya orang-orang kaya yang bisa memenuhi kriteria hidup sehat. Keamanan, kesehatan, dan ekonomi merupakan kebutuhan pokok rakyat yang wajib dipenuhi oleh pemerintah.
Rakyat memerlukan sebuah sistem yang memberi kesejahteraan, sistem yang akan memenuhi semua hak rakyat dan mengatur kehidupan rakyat agar terjamin, baik itu dalam pendidikan, ekonomi, kesehatan dan yang lainnya lagi. Negara tidak optimal dalam memenuhi kebutuhan hidup per individu rakyat. Sehingga kemiskinan sistemis terjadi di negeri ini. Diperlukan solusi komprehensif yang akan menjadi solusi tuntas masalah kemiskinan maupun stunting.
Solusi Tuntas Stunting dan Kemiskinan
Islam agama sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan secara menyeluruh, memiliki solusi untuk semua problematika kehidupan. Mengatur dalam urusan akidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Tak terkecuali solusi untuk mengatasi kemiskinan dan stunting, Islam memiliki aturan yang mengakar.
Sistem ekonomi Islam adalah bertujuan bagaimana memenuhi kebutuhan setiap individu masyarakat, maka Islam mengatur proses distribusi agar memenuhi kebutuhan secara merata dan dapat diakses oleh setiap orang dengan mudah dan harga yang terjangkau.
Sistem Islam juga mengatur dalam penyediaan berbagai fasilitas pendidikan dan kesehatan yang terbaik untuk seluruh rakyat. Sehingga setiap orang akan dapat mengenyam pendidikan ke tingkat yang tinggi tanpa harus memikirkan biayanya. Fasilitas kesehatan yang disediakan dengan fasilitas terbaik, dengan mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik secara gratis. Begitu pun dengan penyediaan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya agar setiap orang terutama laki – laki sebagai pencari nafkah dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan dan bisa mendapatkan upah yang layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam Islam, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya sebagai pengontrol kebijakan pemerintah. Dalam pengelolaan alam, Islam memiliki peraturan dimana Kaum Muslim berserikat (memiliki hak yang sama) dalam tiga hal: air, rumput dan api. (HR Ibnu Majah). Kemudian, Rasul saw juga bersabda : “Tiga hal yang tidak boleh dimonopoli berupa air, rumput dan api” (HR Ibnu Majah).
Semua akan terlaksana saat ini jika Islam diterapkan secara menyeluruh, sebagaimana apa yang dicontohkan Rasulullah. Kembali pada penerapan islam secara kaffah dalam kepemerintahan, maka tidak hanya masalah stunting yang akan terselesaikan, kemiskinan pun akan teratasi.
Wallahua’lam bishshawab.
Komentar