Yuke
PenulisPerpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, Bukti Negara Makin Tak Berdaya
Buruknya fakta pemerintahan sistem demokrasi kian mengancam kehidupan masyarakat. Jabatan dan kekuasaan seringkali tergadaikan oleh kepentingan tertentu. Sistem ini melegalkan kekuasaan kepada para calon penguasa dengan syarat mereka mendapatkan suara mayoritas. Tanpa peduli kapasitas calon pemimpinnya.
Jalan Rusak: Viral Duluan, Solusi Kemudian
Sistem yang lemah dan abai dalam kepengurusan rakyat, harus sesegera mungkin ditinggalkan. Kemudian menggantinya dengan sistem yang amanah dalam melayani semua kebutuhan rakyat. Agar rakyat dapat senantiasa terjaga.
Kendaraan Mewah Penguasa, Jurang Sosial Makin Tercipta
Sejatinya, pemimpin merupakan pelayan rakyat, yang seharusnya menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama. Saat rakyat terhimpit begitu banyak masalah, pemimpin selayaknya mengatasi masalah dengan kecerdasan, kekuatan serta kewenangannya. Bukannya malah memikirkan kesenangan pribadi dengan pengadaan “suatu barang mewah” yang tak berhubungan dengan pelayanan kepentingan rakyat. Sungguh, kendaraan dinas yang terbilang mewah ini pun bukan prioritas dalam pelayanan rakyat.
Krisis Air Mengancam, Akibat Sistem yang Makin Kejam
Sistem kapitalisme sekuler pun “mengizinkan” pembangunan yang berlebihan tanpa mengindahkan dampaknya bagi lingkungan. Dengan pembukaan dan pembebasan lahan yang luas. Tentu saja, semua ini berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Konsep ini pun diperparah lagi dengan program liberalisasi sumberdaya alam. Sistem ekonomi kapitalisme melegalkan pengelolaan sumberdaya air oleh pihak swasta.
Ngemis Online: Eksploitasi Kemiskinan Demi Keuntungan
Aksi-aksi mengemis secara online maupun offline merupakan gambaran masyarakat “sakit” di tengah sistem yang rusak. Kemiskinan yang menimpa mayoritas masyarakat di negeri ini tak bisa dilepaskan karena penerapan sistem ekonomi kapitalisme.
Biaya KRL Khusus Kaum Berdasi, Kebijakan Kian Tak Bertaji
Tarif KRL mengalami penyesuaian. Status ekonomi menjadi acuan. Kaya dan miskin mendapatkan status yang berbeda di mata negara. Perbedaan biaya pelayanan pun diwacanakan. Inilah wajah kebijakan ala kapitalisme. Tak mensejahterakan. Tak menyajikan keadilan bagi rakyatnya.
Konten Unfaedah Makin Mewabah
Konten unfaedah semakin tak terhitung jumlahnya. Sebagai akibat dari cara berpikir yang keliru tentang kehidupan. Sekulerisme, menjauhkan segala aturan agama dari kehidupan.
Pemenuhan Gizi, Harusnya Tak Sekedar Narasi
Rasanya hanya halusinasi, saat kampanye optimalisasi gizi keluarga di tengah krisis ekonomi yang mencekam.