Sartika
PenulisTingginya Beban Hidup, Kapitalisme Sumber Persoalan
Jika dipaksakan untuk diterapkan maka yang terjadi hanya semakin bertambahnya persoalan hidup. Apalagi hukum yang diterapkan menggunakan sistem tebang pilih dan masih bisa disesuaikan dengan pemilik kepentingan. Maka kedamaian, keadilan, kesejahteraan ataukah kemakmuran yang diharapkan hanya menjadi ilusi semata. Sebab kapitalisme meniscayakan itu semua. Tidak heran jika muncul kasus seperti pembunuhan dengan alasan perekonomian.
Keselamatan Pekerja Terabaikan, Ulah Siapa ?
Sistem kapitalisme yang memiliki paham kebebasan dalam hal kepemilikan sehingga sistem ini melanggengkan para oligarki (pengusaha) untuk mengelola sumber daya alam secara semena-mena. Penguasa kapitalisme yang memanfaatkan kekuasaannya untuk memperkaya diri, mereka menggandeng swasta untuk mengeruk kekayaan alam kemudian hasilnya mereka nikmati berdua. Padahal sumber daya alam ini adalah milik umum yang harusnya dikelola oleh negara tanpa campur tangan pihak lain kemudian hasilnya akan digunakan untuk memfasilitasi kepentingan rakyat.
Waspada Pecah Belah Rakyat Dalam Masa Kampanye
Tidak hanya pencitraan diri sendiri, kampanye sering kali berisi “serangan” terhadap kekurangan calon lain yang menjadi saingan. Bahkan bisa terjadi black campaign, yaitu fitnah terhadap kandidat yang lain. Kondisi ini rawan terjadinya perselisihan dan konflik ditengah masyarakat.
Boikot Produk Bukan Solusi Konflik Palestina
Pengiriman bantuan pasukan militer untuk mengusir entitas Yahudi merupakan pembelaan secara nyata yang harus dilakukan negara. Entitas Yahudi harus diperangi dan diusir dari tanah Palestina, sebab tanah Palestina merupakan tanah kharajiyah yang dengan kata lain milik kaum muslimin. Khilafah umar ra. dan pasukan kaum muslim di masa pemerintahannya telah menaklukkan tanah Syam dan Mesir inilah yang menjadi sebab penetapan tanah Palestina sebagai tanah kharaj oleh karena itu status tanah kharaj itu tetap hingga hari kiamat atas alasan itulah tanah Palestina tidak boleh dibiarkan berada di tangan orang-orang kafir dan harus dipertahankan secara terus menerus oleh kaum muslimin.
Hari Guru Patutkah Merayakan Rusaknya Pendidikan Buah Merdeka Belajar ?
Sejatinya pendidikan hari ini amat jauh dari kata merdeka. Melihat beragam masalah kerusakan menunjukkan bahwa pembelajaran saat ini tidak sedang baik-baik saja. Kita ketahui bersama setiap ganti menteri, kurikulum pun ikut terganti. Namun faktanya bukannya generasi bertambah baik malah semakin bobrok, baik dari segi pemikiran maupun akhlak. Mengapa demikian?
Marak Kasus Korupsi, Buah Pahit Sistem Demokrasi
Kehidupan yang begitu sekuler di negeri ini mendorong mereka melakukan apa saja demi mendapatkan kekayaan meski harus dengan melalui jalan yang haram, diantaranya korupsi. Hari penghisaban dan siksaan di yaumilakhir tidak lagi dihiraukan, jadi wajar saja jika mereka merasa enteng mengambil uang negara yang seharusnya dialokasikan untuk kesejahteraan rakyat.
Marak Tawuran Pelajar, Ada Apa Dengan Generasi Saat Ini ?
Ketika sistem kapitalisme beserta akidah dan asasnya yang tidak mampu menyelesaikan persoalan dikalangan pelajar salah satunya tawuran bahkan menjadi biang daripada persoalan tersebut. Sudah seharusnya menggantinya dengan sistem Islam yang jelas memiliki solusi disetiap persoalan hidup manusia termasuk persoalan tawuran yang tengah marak dikalangan pelajar.
Marak Perundungan Anak, Dimana Letak Masalah Utamanya ?
Kasus perundungan tidak akan menuai penyelesaian dengan seruan revolusi mental, pendidikan berkarakter ataupun kampanye anti bullying. Sesungguhnya akar utama masalah perundungan adalah sistem kehidupan sekuler liberal yang rusak dan merusak. Sebaliknya, permasalahan generasi saat ini akan menuai penyelesaian dengan mengembalikan peradaban Islam yang komprehensif dalam lingkup keluarga, masyarakat dan negara melalui institusi Khilafah.
Korupsi Bak Penyakit Akut, Sembuhkan Dengan Solusi Komprehensif
Kasus korupsi bak penyakit akut yang seolah tak memiliki penawar. Faktanya, jelajah korupsi di negeri ini kian membumbung tinggi, bukan hanya laki-laki, perempuan pun ikut aktif dalam kasus tersebut. Berbagai strategi telah dilakukan, mulai dari studi banding, mendirikan lembaga antikorupsi, hingga merumuskan regulasi yang bersifat preventif dan penetapan sanksi bagi para koruptor. Nihil, strategi dan regulasi yang dilakukan sedikitpun tidak memberikan dampak mengguritanya kasus korupsi.
Pengajian Melalaikan Kewajiban Ibu, Tuduhan Tak Berdasar !
Pernyataan Megawati yang menganggap bahwa hadir di pengajian dapat melalaikan kewajiban ibu terhadap pemenuhan hak anak, sebenarnya merupakan tuduhan yang tak berdasar. Pasalnya, aktifitas menuntut ilmu agama hukumnya fardu ain -hukumnya sama dengan mengerjakan sholat lima waktu- bagi setiap muslim termasuk muslimah. Artinya, apabila ditinggalkan akan terhitung sebagai dosa pelalaian terhadap kewajiban dan akan dimintai pertanggun- jawaban kelak di akhirat.