Islam Berantas Tuntas Kriminalitas Yang Kian Mengganas

Suara Netizen Indonesia–Perkembangan teknologi yang kian canggih semakin memudahkan dan cepat dalam menerima berbagai macam informasi. Salah satu dari sekian banyaknya informasi yang menyita perhatian adalah tindak kriminalitas yang kian mengkhawatirkan masyarakat. Bukan saja bertambah dalam jumlah,  modus tindak kriminal juga kian sadis dan ganas terhadap korbannya.

 

Seperti yang dilansir di media online, dimana terjadi sejumlah kasus pembunuhan sadis di beberapa daerah. Seperti yang terjadi di daerah Bekasi, aparat kepolisian berhasil meringkus dan mengungkap pembunuhan terhadap seorang wanita yang jasadnya ditemukan dalam sebuah koper hitam.

 

Kasus pembunuhan berikutnya terjadi di daerah Ciamis, dimana pelaku melakukan mutilasi terhadap korban yang tidak lain adalah istrinya sendiri. Kemudian di Kota Bali, seorang pria membunuh perempuan yang merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK). Pelaku emosi dan mengancam korban dan melakukan penganiayaan dengan cara menggorok leher korban dari belakang menggunakan pisau dapur(CNN Indonesia ).

 

Beberapa kasus tindak kriminal di atas menunjukan bahwa kekerasan dan kriminalitas kian meningkat, menimpa kepada siapapun dan dimanapun, bahkan korban merupakan kerabat atau orang terdekat yang semestinya mendapat perlindungan dan keamanan dari pelaku.

 

Peningkatan jumlah kriminal dan modus yang dilakukan kian sadis, tidak terbayangkan manusia yang memiliki rasa dan nurani mampu melakukan tindakan yang keji terhadap sesamanya bahkan orang terdekatnya.

 

Dalam sistem sekuler kapitalis saat ini dimana agama tidak menjadi dasar dalam menentukan suatu perbuatan bahkan menghilangkan agama dari kehidupan. Penilaian baik atau buruk, halal atau haram tidak lagi jadi standar melainkan ego dan nafsu manusia.

 

Kepuasan fisik menjadi prioritas sehingga tidak mampu mengendalikan diri terbawa nafsu tak terkendali, ketika berhadapan dengan keadaan yang tidak sesuai harapan, tindak pembunuhan menjadi penyelesaian.

 

Hal ini tidak lepas dan berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan, sistem pendidikan sekuler yang diterapkan, dimana menjadikan nilai materi, manfaat dan keuntungan sebagai tujuan. Aroma kapitalistik dalam dunia pendidikan saat ini terlihat begitu nyata. Output pendidikan hanya berorientasi pada prestasi akademik dan lapangan kerja tanpa memperhatikan kepribadian generasi yang terbentuk, sehingga lahir generasi minus ahlak.

 

Kemiskinan dan sulitnya pemenuhan kebutuhan hidup juga menjadi faktor pemicu tindak kriminal kian tak terkontrol. Biaya hidup yang kian mahal ditambah sempitnya kesempatan kerja membuka celah bagi pelaku kriminalitas karena dorongan kebutuhan yang tidak mampu terpenuhi.

 

Keberadaan negara yang seharusnya hadir memberikan jaminan kebutuhan dan perlindungan keamanan kepada rakyatnya seolah menutup mata atas pemicu terjadinya berbagai tindak kriminal yang kian meningkat. Rakyat dibiarkan sendiri  menyelesaikan berbagai permasalahan yang tak kunjung usai. Membunuh menjadi jalan instan yang dianggap sebagai solusi akhir yang akan menyelesaikan permasalahan namun justru menimbulkan masalah baru.

 

Solusi Dalam Islam

Sistem Islam memiliki sistem keamanan khas untuk mewujudkan rasa aman bagi masyarakat. Dalam tataran individu, negara memiliki kewajiban membina kepribadian individu rakyat sehingga menjadi individu yang bertakwa, melalui penerapan sistem pendidikan berbasis akidah Islam.

 

Negara juga mengutus para dai ke berbagai pelosok negeri untuk mengajarkan akidah dan syariat Islam di tengah masyarakat. Dengan menjaga ketakwaan individu menjadi pencegah individu berbuat tindak kriminal.

 

Dalam tataran masyarakat, negara wajib memberikan kesejahteraan penduduknya dengan menjamin kebutuhan dasar berupa sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Dengan hal ini maka dorongan untuk berbuat kriminal akan tercegah.

 

Dalam Islam sanksi akan dikenakan terhadap pelaku untuk menimbulkan efek jera. Negara akan menerapkan sistem sanksi yang tegas dan adil, sanksi ini memiliki berfungsi sebagai penebus dosa pelaku ( jawabir ) dan pencegah orang lain berbuat yang serupa ( zawajir ).

 

Sanksi yang dikenakan bagi pelaku kriminal tidak selalu penjara sebagaimana dalam sistem sekuler saat ini, melainkan disesuaikan dengan jenis kejahatannya. Misalnya, kisas adalah hukuman bagi pelaku pembunuhan yang disengaja.

Firman Allah Swt. yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) kisas berkenaan dengan orang yang dibunuh.” (TQS Al-Baraqah : 178). 

 

Inilah sistem pemerintahan Islam, menjadikan rakyat sebagai fokus kerja para pemangku jabatan. Kesejahteraan dan keamanan umat akan diperhatikan, menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan hidup rakyat. Peradilan dalam sistem Islam akan memberikan sanksi yang menimbulkan efek jera. Semua akan bisa terlaksana hanya dalam sistem Islam, dimana Islam diterapkan secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan dalam institusi Daulah Khilafah Islamiyah. [SNI].

Artikel Lainnya

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *