Demi Konten dan Eksistensi, Anak Tega di Eksploitasi

Belakangan ini Youtuber Ricis kembali ramai jadi pemberitaan karena dianggap telah melakukan eksploitasi anak demi sebuah konten.

Aksi yang dilakukan Ria Ricis bersama suaminya Teuku Ryan membuat geram warganet. Bagaimana tidak, bayi mereka yang masih berusia lima bulan dibawa liburan Tahun Baru 2023 untuk bermain jetski di Bali.  Cuplikan video bayi Moana diajak naik jetski diunggah Ricis ke akun Youtube dan Instagram miliknya.

Dengan mimik muka yang bahagia dan tertawa lepas, mereka berdua begitu terlihat menikmati, tapi tidak dengan putri kecilnya. Di saat Ricis memegang kamera, sementara tangan kanan Ryan menyetir jetski dan tangan kirinya sambil menggendong Moana. Sedangkan bayi Moana sendiri tampak tegang dan tidak nyaman, ketika terkena angin di tengah laut dan di bawah terik matahari.

Komentar dan pertanyaan pun dibanjiri oleh para warganet di akun Youtube, Instagram, Facebook dan Twitter. Semua mengecam dan menyayangkan konten yang dibuat Ricis tersebut, karena bisa membahayakan bayi Moana.

Salah satunya Mama Aish di kolom komentar channel Youtube Ria Ricis.
“Terima kasih Kak Icis atas eksperimennya. Setidaknya dengan vlog ini, kami para orang tua/calon ortu bisa tahu untuk “Tidak mencontoh” apa yang Kak Icis lakukan.”

Bukan hanya media dalam negeri, media asing pun ikut menyoroti aksi Ricis ini, salah satunya artikel dari Insider, media dari Amerika Serikat, berjudul, “A YouTube mom with 30 million subscribers filmed her baby on a jet ski with no life jacket, sparking concern among viewers”.

Seperti inilah kondisi sebagian besar umat saat ini, menjadikan popularitas sebagai satu tujuan yang harus diraih. Demi konten, eksistensi diri dan popularitas membuat manusia abai terhadap apapun, bahkan keselamatan putrinya sendiri yang masih bayi.

Seperti inilah akibat diterapkan sistem kapitalis sekuler, apapun yang dilakukan harus mendatangkan pundi-pundi uang berlimpah. Banyak masyarakat yang akhirnya terjebak gaya hidup materialis dan hedonis. Memilih profesi cara instant menjadi konten kreator youtuber.

Mirisnya, bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun bahkan bayi sudah diikutsertakan dalam konten. Fenomena ini disebut juga fenomena kidfluencers. Anak-anak bisa meraup keuntungan ketika sebuah brand atau sponsor iklan meminta kerja sama untuk konten di media sosialnya.

Sejatinya anak-anak harus berkembang secara alami. Mereka mempunyai hak untuk beristirahat, waktu bermain bersama teman-temannya secara normal. Mereka juga butuh privasinya dihormati.

Akibat penerapan sistem sekuler kapitalis menjadikan para orang tua khususnya ibu tak memahami peran sesungguhnya.  Peran sebagai pengasuh, pelindung dan pendidik untuk anak-anaknya. Pola pengasuhan yang dilakukan malah tidak tepat dan membahayakan keselamatan anak.

Berbeda dengan pandangan Islam. Islam sebagai agama yang haq dan sempurna telah memosisikan anak sebagai karunia sekaligus amanah besar yang Allah berikan. Semua ini harus dipertanggungjawabkan oleh setiap  orang tua. Bukan hanya untuk di dunia semata, tapi juga untuk kebaikan nanti di yaumil akhir.

Pola pengasuhan di dalam Islam mewajibkan orang tua dan calon orang tua mempersiapkan diri untuk menjaga keselamatan anak sejak dalam kandungan setelah dilahirkan. Bahkan hingga berlanjut sampai anak dewasa dan siap membangun biduk rumah tangga.

Sesungguhnya dalam Islam, tidak hanya orang tuanya saja, tapi negara pun berkewajiban melindungi seluruh warganya termasuk anak-anak.

Sistem pendidikan di dalam Islam membentuk para orang tua memahami tujuan tertinggi hidup yaitu mendapatkan keridhoan Allah Azza Wajalla. Bukan hanya untuk memikirkan meraih materi sebanyak-banyaknya.

Eksploitasi anak dalam Islam tentunya merupakan suatu pelanggaran yang dilakukan orang tua. Pelakunya bisa mendapatkan sanksi. Ini dilakukan agar menimbulkan efek jera kepada yang lain dan hal ini tidak pantas dicontoh.

Memang tak ada yang bisa diharapkan dari sistem kapitalis sekuler yang rusak dan merusak. Hanya kembali pada syariat Islam Kaffah, maka kehidupan akan berjalan dengan baik, sesuai aturan yang dibuat Allah Azza Wajalla.Wallahualam bishowab.

 

 

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *