Arah Pemuda Memimpin Perubahan

 

Para pemuda adalah agen perubahan (Agent of Change) yang memiliki kedudukan dan posisi strategis dalam mengawal setiap perubahan yang terjadi di belahan dunia manapun termasuk di negeri ini. Kita sendiri juga menyaksikan semua peristiwa-peristiwa bersejarah yang kemudian membawa pada perubahan di tengah-tengah masyarakat kita di negeri ini juga tidak bisa lepas dari peran generasi muda atau para pemudanya.

Generasi muda adalah generasi harapan, mereka adalah pemimpin masa depan. Di tengah kompleksnya persoalan dan permasalahan yang kita hadapi dewasa ini, kaum muda generasi muda kita memang kemudian diberikan banyak harapan untuk melakukan perubahan besar dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. seperti krisis iklim, persoalan transisi energi, problematika Ketenagakerjaan, transformasi digital sampai pada persoalan politik sosial kemasyarakatan terlebih menjelang tahun politik di tahun 2024.

Posisi strategis pemuda dalam setiap masanya selalu menempati ruang yang sangat penting, tidak terkecuali pada era revolusi industri saat ini. Dari sisi kuantitas luar biasa, menurut survei dari BPS mengatakan bahwa persentase penduduk usia produktif terhadap populasi tahun 2020 sebanyak 70,72% dan akan mengalami bonus demografi di tahun 2030.

Pengaruh Sekulerisme Kapitalisme
Di samping berbagai potensi yang dimiliki para pemuda, juga terdapat sisi negatif yang menggambarkan profil pemuda menyedihkan, akibat pengaruh gaya hidup sekulerisme kapitalisme. Dintaranya muncul para gangster, kasus-kasus bullying, trend K-Pop yang mengekspoitasi finansial dan gaya hidup konsumerisme serta hedonisme, generasi strawberry yang sangat rapuh, dan sebagainya.

Profil pemuda yang digambarkan dengan kerusakan mental dan kelemahan pemikiran ini bukanlah sebuah kebetulan, bukan kasus orang per orang, tapi ada sebuah upaya untuk mendesain pelemahan potensi pemuda itu sendiri yang sistematis dan bersifat global. Diantaranya dilakukan dengan cara proses sekularisasi pendidikan, liberalisasi informasi, HAM, pluralisme, feminisme, dan berbagai macam serangan-serangan budaya, ide-ide ini nantinya akan menginternalisasi nilai-nilai yang mendorong sikap hedonis, jauh dari ketaatan terhadap agama itu sendiri, bahkan termasuk memunculkan krisis atau problem kejiwaan yang menimpa para pemuda.

Itu semua dilakukan oleh negara-negara penjajah, yang berusaha mempertahankan hegemoninya. Mereka memandang pemuda muslim yang hari ini jumlahnya sangat besar, ditambah dengan potensi ideologi Islam akan membahayakan kekuasaan mereka di dunia.
Para penjajah juga melakukan segala cara, melalui penjajahan gaya baru non militer, untuk membuat stigma negative terhadap Islam dan kaum muslimin, diantaranya dengan opini Warr on terrorism (WOT), Warr on Radicalism (WOR), moderasi Islam, Pluralisme, kesetaraan gender atau pemberdayaan perempuan, inklusifisme, dan sebagainya.

Arah Perubahan Menuju Kebangkitan Islam
Terdapat empat amanah pemuda muslim bagi masa depan Islam, yaitu pertama, memahami Islam secara integral atau kaffah (menyeluruh) untuk membentengi diri dari berbagai macam racun-racun yang merusak identitas mereka. Kedua, mengamalkan Islam secara kaffah. Ketiga, mengajak umat atau masyarakat untuk berislam secara kaffah dengan dakwah atau saling mengingatkan. Keempat, membangun soliditas dan solidaritas dalam kekuatan jamaah secara massif, sehingga kekuatan dan potensi mereka ini menjadi kekuatan yang besar untuk masa depan Islam.

Proses perubahan tatanan kehidupan menjadi lebih baik sesuai syariat Islam akan terwujud jika para pemuda berjuang untuk kebangkitan Islam dengan mencontoh kepada perjuangan Rasulullah saw. Dakwahnya Rasulullah di masyarakat Mekkah kemudian dilanjutkan ke Madinah, akhirnya masyarakat Madinah mau dipimpin oleh Rasulullah saw, merubah masyarakat menjadi masyarakat yang menerapkan Islam melalui Daulah Islam, yang memberlakukan syariat Islam secara menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan melalui sebuah negara. Maka fragmen ini akan menjadi menjadi pelajaran yang berharga bagi kita untuk menapaki perubahan supaya tidak salah mengambil langkah.

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *