PHK Masal Rakyat Jadi Tumbal
Oleh : Ummu Fahhala
(Pegiat Literasi dan Pemerhati Umat)
Sungguh menyedihkan, tahun 2022 ini masih banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK termasuk sejumlah start up besar seperti Sea Ltd sebagai induk Shopee dikabarkan melakukan PHK terhadap 7000 karyawan atau sekitar 10 persen dari jumlah tenaga kerjanya dalam enam bulan terakhir. (cnnindonesia.com, 15/11/2022)
Sumber anonim yang mengetahui masalah itu mengungkapkan pemangkasan karyawan dilakukan lantaran perusahaan Tengah berupaya untuk menahan kerugian yang membengkak dan menarik kembali perhatian investor, selain shopee start up seperti Xendit, ruang guru, Zenius, furniture Fabelio, platform pertanian Tanihap Vintage Landing teman e-commerce jd.id dan aplikasi pembayaran link aja juga melakukan hal serupa, bahkan diantaranya sudah ada yang gulung tikar seperti airy rooms, Stoqo dan lain-lain.
PHK massal juga tidak terjadi di Indonesia saja tapi India juga telah memberlakukan PHK kepada 6000 karyawan dalam 5 bulan terakhir, sementara perusahaan healthtech m fine Attack vedan 2 dan dari you and Academy ke Lido learning dan Cars 24 yang ada di Amerika Serikat lebih dari 3600 karyawan.
Tahun ini pada awal keberadaannya, bisnis yang bergerak di bidang teknologi internet ini memang menyedot publik. Bisnis ini memang terlihat menggiurkan namun seiring berjalannya waktu bisnis ini mengalami penurunan bahkan kebangkrutan.
Agregator Lay of dot fyi melaporkan bahwa secara global perusahaan start up telah mem-PHK 15.000 pegawainya pada bulan Mei ini, alasannya adalah adanya penurunan dan perlambatan pendanaan sehingga dilakukan penyesuaian dan perubahan strategi bisnis.
Strategi bisnis perusahaan start up pada umumnya yang mereka pakai adalah bakar uang, yakni mereka akan berlomba-lomba menggunakan modalnya secara habis-habisan sehingga konsumen kecanduan dan terus-menerus ingin menggunakan layanan perusahaan start up terkait dalam jangka panjang.
Modal yang mereka gunakan ini berasal dari investor dengan mekanisme investasi, ketika sasaran pasar meningkat maka hal ini akan meningkatkan harga saham di perusahaan tersebut. Tentu hal ini menjadi daya tarik bagi para investor,mereka akan berbondong-bondong untuk menanamkan modalnya, apalagi konsep investasi dalam sistem ekonomi saat ini salah satunya berupa saham yang harga asetnya jauh melebihi nilai intrinsiknya, sehingga ketika terjadi sentimen ekonomi seperti krisis keuangan, invasi Rusia Ukraina, pandemi, membuat para investor berhati-hati bahkan menarik asetnya.
Fenomena ini disebut dengan Bubble burst atau ledakan gelembung yaitu kondisi ekonomi melonjak tinggi dan disaat yang sama dibarengi dengan kejatuhan yang relatif cepat, sebab dengan melonjaknya harga aset akan menciptakan gelembung yang kemudian akan terus membesar dan bisa tiba-tiba pecah ketika para investor menarik dananya. Imbasnya terjadi PHK massal karena perusahaan kekurangan, bahkan tak memiliki dana.
Fakta demikian adalah hal yang logis terjadi dalam sistem ekonomi kapitalisme.
Sistem ekonomi ini dibangun dari sektor non real, sistem investasinya berbasis perjudian atau spekulasi yang diwujudkan dengan bentuk jual beli saham, sekuritas dan obligasi di sistem pasar modal. Akhirnya pertumbuhan ekonomi memang cepat tapi pertumbuhannya semu.
Pada awalnya perusahaan start up banyak yang berkembang, namun perlahan akan mati karena kekurangan modal karenanya jika publik masih mengandalkan sistem ekonomi kapitalisme yang hanya mengejar keuntungan materi tanpa didukung sistem dan pendanaan yang kuat, maka masalah akan terus terjadi.
Islam sebagai sebuah ideologi tentu mampu menyelesaikan permasalahan ini, Islam memiliki sistem-sistem kehidupan yang secara praktis diterapkan dalam bentuk negara, sistem Islam ini akan memberi masalah kepada umat manusia termasuk sistem ekonominya.
Sistem ekonomi Islam bertumpu pada sektor riil bukan non real, sistem Islam melarang dan mengharamkan sektor ekonomi non real berkembang karena sektor ini merusak perekonomian, sehingga seluruh bisnis yang berkembang dalam sistem Islam harus bertumpu pada sektor riil.
Pengembangan bisnis ini harus memenuhi kaidah pembagian kepemilikan ekonomi Islam yakni kepemilikan individu, umum dan negara. Individu tidak boleh menguasai harta kepemilikan negara seperti usyur, khoroj, jizyah, ghonimah dan sejenisnya.
Kepemilikan umum seperti sumber daya alam, begitu pula sebaliknya, negara tidak boleh melarang individu mengembangkan hartanya, individu boleh berbisnis di bidang pertanian, peternakan dan bidang-bidang ekonomi masyarakat lainnya.
Sistem mata uang pun akan stabil karena di backup emas, sehingga nilai mata uang relatif stabil. Semua ini menjadikan sistem ekonomi Islam tahan krisis dan tidak pernah mengalami Bubble ekonomi.
Ekonomi Islam juga menuntut Khilafah wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi warganya, pengembangan sektor riil yang dikendalikan oleh sistem Islam akan sangat mampu menyelesaikan permasalahan pengangguran, hingga tidak ada satupun laki-laki dalam negara Islam yang tidak memperoleh pekerjaan.
Alhasil gelombang PHK massal akan bisa teratasi dalam Sistem Islam.
Komentar