Gempa Cianjur, Duka Kita Semua
Innalilahi wa inna ilaihi raji’un. Gempa berkekuatan 5,6 Scala Ritcher mengguncang bumi Cianjur dan sekitarnya pada Senin 21 November 2022. Hingga kini, Selasa 22 November, gempa yang telah menelan ratusan korban jiwa dan orang luka tersebut masih terus terjadi meski intensitas kekuatannya tidak sebesar yang terjadi sebelumnya.
Gempa bumi merupakan salah satu bukti atas kekuasaan Allah Swt. Fenomena alam ini juga tercatat di dalam kitab suci Al-Qur’an. Terdapat banyak ayat yang mengabarkan peristiwa gempa. Seperti dalam Al-Qur’an surat al Zalzalah ayat 1-2, surat al Ankabut ayat 37, surat al An’am ayat 65, dan ayat-ayat yang lain.
Bagi seorang muslim, adanya gempa merupakan bagian dari musibah yang Allah Swt berikan. Ini merupakan ketentuan Allah yang tidak dapat manusia hindari atau berada di luar jangkauan manusia.
Oleh karena itu bagi muslim adalah suatu kewajiban untuk bertawakal karena gempa merupakan kejadian sunnatullah. Allah Swt berfirman, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (TQS. Al Baqarah : 155).
Namun, dibalik terjadinya musibah bencana alam, hendaklah umat Islam melakukan muhasabah agar dapat mengambil hikmah dari musibah yang terjadi. Karena, bisa jadi musibah yang terjadi merupakan dampak dari perbuatan ulah manusia.
Sebagaimana firman Allah Swt, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (TQS. Ar Rum : 41).
Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa musibah yang terjadi dapat menjadi sebuah peringatan dan dampak dari perbuatan manusia yang menyalahi hukum syarak. Musibah bisa menjadi teguran agar umat Islam kembali kepada penerapan hukum Allah Swt.
Di sisi lain, Allah Swt juga telah mengabarkan bahwa tidaklah segala ujian yang menimpa berada diluar kemampuan hambaNya. Allah Swt berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.” (TQS. Al Baqarah : 286).
Sehingga, Allah Swt juga memberikan balasan pahala bagi mereka yang bersabar atas semua ujian yang terjadi. Allah Swt berfirman, “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.” (TQS. Al Furqan : 75). Wallahu a’lam bishawab.
Komentar