

Ika Nur Wahyuni
PenulisRajab, Momentum Persatuan Umat Islam
Rajab adalah momentum awal bersatunya kaum muslimin. Dengan spirit Rajab, kekhilafahan yang runtuh ditegakkan lagi dan Baitul Maqdis kembali ke pangkuan kaum muslimin dengan ruh jihad seperti yang dilakukan para Panglima Islam terdahulu.
Ironi Surga Pornografi Anak, di Negeri Muslim Terbanyak
Sebagai institusi yang paling bertanggung jawab untuk melindungi dan menjaga rakyat dari berbagai kejahatan baik di dunia nyata maupun di dunia maya, negara mengerahkan semua kemampuan dan seluruh perangkat serta elemen negara untuk memblokir informasi apa pun yang mengancam dan membahayakan moral anak-anak bangsa. Negara harus memiliki sistem aturan yang kuat dan tegas untuk mengadang serangan virus asusila ini.
Kriminalitas Remaja Menggurita, Butuh Solusi Nyata
Negara juga menegakkan sanksi tegas berdasarkan ketentuan syariat Islam. Seorang anak yang sudah memasuki fase akil balig maka sudah tertaklif dengan hukum. Dalam Islam, usia remaja sudah terkategori sebagai mukalaf. Artinya setiap perbuatannya terikat dengan syariat Islam. Apabila terjadi tindak kejahatan (kriminalitas) akan diberlakukan sanksi yang sama meski pelakunya adalah remaja.
Mari Bersatu, Buang Intoleransi Semu
Apabila Islam dipahami dan diamalkan sesuai tuntunan syariat yang diturunkan Allah SWT maka tidak perlu khawatir apalagi mewaspadai seorang muslim yang taat menjalankan aturan Islam apalagi menganggapnya sebagai ancaman dan bahaya. Islam adalah agama rahmah (kasih sayang), yang menjunjung tinggi toleransi.
Pemerataan Pembangunan Desa, Akankah Menjadi Realita?
Realitasnya bahwa tak semua desa mampu secara finansial membiayai pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya sendiri. Meski ada program Dana Desa yang konon katanya adalah bentuk perhatian pemerintah nyatanya terselip motif lain yaitu neoliberalisme ekonomi melalui sektor pariwisata dan sumber daya alam strategis yang dimiliki oleh tiap desa di negeri ini. Rupanya dibalik program-program yang dicanangkan untuk mengelola desa di dasarkan pada untung dan rugi.
Pajak Menjerat, Rakyat Kian Melarat
Pajak di dalam Islam hanya dipungut ketika kas negara dalam keadaan kosong. Dan tidak semua warga negara dipungut pajak melainkan orang-orang yang kaya saja dan itupun akan dihentikan apabila kebutuhan negara sudah terpenuhi.
Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan
Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.
Subsidi Kendaraan Listrik, Benarkah Untuk Rakyat Atau Hanya Untuk Pejabat dan Konglomerat?
Oleh sebab itulah para pemangku kebijakan harus mulai berpikir dan memberikan jalan baru untuk menyelesaikan seluruh problematika yang dihadapi negeri ini yaitu sistem Islam. Dimana sistem ini menjadikan negara sebagai pelayan. Negara bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempermudah segala urusan rakyatnya.
Kemiskinan Ekstrem, Kado Pahit Kapitalisme
Kapitalisme selalu memberikan kado pahit, salah satunya berupa kemiskinan ekstrem. Indonesia yang memiliki beragam SDA, baik yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak bumi, gas alam, emas, baru bara dan lainnya maupun SDA yang bisa terus diperbaharui seperti energi panas bumi harus bertekuk lutut pada kemiskinan ekstrem yang melanda hampir di seluruh wilayahnya.
Selamatkan Lingkungan Dari Keserakahan Kapitalisme
Inilah kebijakan yang dihasilkan oleh sistem kapitalisme, dimana kebijakannya memberikan ruang bebas tanpa batas kepada para korporat untuk mengelola sumber daya alam atas nama investasi tanpa memperhatikan Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup). Menjadikan korporasi lepas tanggungjawab terhadap pengelolaan limbah berbahaya yang bisa meracuni rakyat dan merusak ekosistem. Bahkan tak jarang pengelolaan limbah industri menjadi beban biaya negara.