Khilafah untuk Rafah

 

Kali ini, Rafah. Wilayah di jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, sebagai satu-satunya pintu masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, beberapa hari lalu dibombardir Zionis Israel. Sekitar 100 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara dan laut, di wilayah tersebut, pada Senin (12-2-2024).

 

Israel mengklaim bahwa kehadiran empat brigade Hamas di Rafah, yang membuat mereka melancarkan serangan tersebut. Israel juga mengklaim rencana untuk mengevakuasi kota tersebut ke tempat lain yang tidak jelas.

 

Sejak serangan Oktober lalu, sekitar 1,4 juta warga Palestina telah terdesak ke Rafah, yang memiliki luas 64 km persegi. Di ruang terbatas, mereka nyaris tak dapat bergerak. Israel terus menggiring warga ke sana dan menjanjikannya keamanan di wilayah tersebut. Namun kini, hal tersebut pun ternyata tak terwujud.

 

Sementara kondisi masyarakat sudah sangat buruk. Mereka yang selamat dari serangan, hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Mereka berlindung di sembarang tempat. Kadang di bawah puing sisa bangunan, atau di tenda-tenda yang selalu terisi air setiap kali hujan.

 

Tidak hanya itu, mereka pun sulit mendapatkan makanan, serta terdampak wabah hepatitis A, yang berkembang biak jika terjadi kontak dekat. Kepadatan penduduk menjadikannya tak mungkin mengisolasi pasien. Maka sulit menghentikan wabah ini. Kudis dan kutu pun menjangkiti mereka akibat kurangnya kamar mandi atau toilet yang higienis.

 

Ada badan yang mengurusi pengungsi yakni United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (APPPBBPPTD). Yaitu sebuah badan pembangunan bantuan dan manusia, memberikan pendidikan, kesehatan, layanan sosial dan bantuan darurat kepada empat ratus ribu pengungsi Palestina yang tinggal di Yordania, Lebanon dan Syria, juga di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Merupakan satu-satunya badan yang ditujukan untuk membantu pengungsi dari satu daerah atau konflik tertentu.

 

Negara-negara selaku penyumbang UNRWA yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, Finlandia, hingga Prancis. Setelah hampir 150 staf UNRWA tewas dalam serangan Israel, dan Israel menuduh tanpa bukti bahwa 12 staf UNRWA ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober, maka bantuan pun dihentikan.

 

Rafah Rindu Khilafah
Rafah rindu Khilafah. Satu-satunya pelindung hakiki adalah Khilafah. Bahkan tidak hanya Rafah, seluruh kaum muslim merindukan Khilafah, sebuah institusi pemerintahan yang melindungi kaum muslim dan menjamin penerapan Islam kaffah.

 

Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan hadits dari jalur Abu Hurairah radhiya-Llahu ‘anhu, bahwa Nabi shalla-Llahu ‘alaihi wa Sallama, bersabda:

إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ فَإِنْ أَمَرَ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَعَدْلٌ كَانَ لَهُ بِذَلِكَ أَجْرٌ ، وَإِنْ يَأْمُرُ بِغَيْرِهِ كَانَ عَلَيْهِ مِنْهُ [رواه البخاري ومسلم]

Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.”

[Hr Bukhari dan Muslim]

 

Tak dapat berharap pada badan dunia. Tidak pula pada pemimpin-pemimpin negeri-negeri muslim. Sebab mereka bukanlah khalifah. Karenanya wajar jika mereka berdiam diri dan menutup mata terhadap penderitaan warga Palestina. Tidak ada ikatan akidah yang menyatukan umat.

 

Negeri mereka pun bukan Khilafah, sebab tidak ada penerapan Islam kaffah di sana. Mereka mengemban dan menerapkan sekularisme yang menegasikan peran Allah dalam mengelola negara. Mereka bahkan mengoyak ukhuwah di antara umat, dengan tetap menjalin hubungan kerja sama dengan Zionis Israel, yang sejatinya adalah musuh Islam.

 

Maka dakwah menuju penerapan Islam kaffah harus terus dimasifkan, agar kaum muslim memahami pentingnya persatuan umat, di dalam naungan Khilafah. Sejalan dengan upaya menyeru kepada para pemimpin negeri muslim untuk mengerahkan pasukan berjihad mengusir Zionis Israel. Tsumma takuunu khilaafatan a’la minhajin nubuwwah.

 

Artikel Lainnya

Boikot Produk Bukan Solusi Konflik Palestina

Pengiriman bantuan pasukan militer untuk mengusir entitas Yahudi merupakan pembelaan secara nyata yang harus dilakukan negara. Entitas Yahudi harus diperangi dan diusir dari tanah Palestina, sebab tanah Palestina merupakan tanah kharajiyah yang dengan kata lain milik kaum muslimin. Khilafah umar ra. dan pasukan kaum muslim di masa pemerintahannya telah menaklukkan tanah Syam dan Mesir inilah yang menjadi sebab penetapan tanah Palestina sebagai tanah kharaj oleh karena itu status tanah kharaj itu tetap hingga hari kiamat atas alasan itulah tanah Palestina tidak boleh dibiarkan berada di tangan orang-orang kafir dan harus dipertahankan secara terus menerus oleh kaum muslimin.

Saatnya Umat Bersatu untuk Bebaskan Palestina

Begitu memilukan nasib umat Islam di beberapa negeri terjajah di seluruh dunia. Berbagai serangan musuh dengan kekejaman di luar batas kemanusiaan hanya mampu menjadi tontonan para penguasa negara-negara muslim yang lain. Hal ini bisa terjadi karena institusi besar yang dahulu menjadi pelindung umat telah hancur berkeping-keping. Inilah yang menjadi pangkal musibah umat Islam sedunia.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *