Khilafah Ajaran Islam, Mengapa Dipersoalkan?

Ide Khilafah kembali digaungkan, sebab kondisi umat yang tidak menentu memang membutuhkan perubahan yang mendasar. Namun ada pihak yang justru memperkeruh suasana tanpa wawasan dan kebenaran.

 

Pemerintah dan masyarakat dihimbau agar tetap waspada pada narasi-narasi kebangkitan khilafah. Hal tersebut diungkapkan Akademisi dari Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada, Mohammad Iqbal Ahnaf (beritasatu.com, 12/1/2023).

 

Perkataan ini adalah bentuk dari upaya menakuti rakyat terhadap ajaran Islam yang mulia. Sesungguhnya ajaran Islam itu sempurna dan paripurna. Tersebab kesempurnaanya, maka syar’iah dan hukum-hukum yang terpancar dari akidah Islam niscaya sesuai dengan segala zaman, situasi dan kondisi.

 

Khilafah adalah kewajiban syar’i sekaligus merupakan kebutuhan serta janji Allah. Karena dalil-dalil akan kewajibannya telah tersemat dalam Alquran dan hadis, terabadikan dalam kitab para ulama, digoreskan dengan tinta emas dalam sejarah perjalanan dakwah Rasulullah dan para sahabat.

 

Tidak ada hati nurani seorang berilmu pun yang mampu menyangkal bahwa Khilafah adalah bagian dari ajaran Islam. KH. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa khilafah sebenarnya Islami karena memang pernah ada khilafah yang diterima para ulama.

 

Hanya saja, karena pengaruh berbagai propaganda licik, syariah Islam yang mulia ini dikatakan sebagai ancaman bangsa. Ma’ruf menyatakan bahwa khilafah harus ditangkal karena tidak sesuai dengan kesepakatan pendiri bangsa. Beliau menegaskan, pemahaman dan gerakan ini harus dilawan karena mengancam NKRI dan Pancasila.

 

Bukankah kita sudah bersyahadat? Ikrar ini mengikat kita untuk mengambil apa yang dibawa oleh Rasulullah dan meninggalkan apa-apa yang dilarangnya. Termasuk bagaimana Rasulullah mencontohkan tatanan dan pengelolaan sebuah pemerintahan.

 

Khilafah pun telah teruji dalam kurun waktu 13 abad membersamai umat. Khilafah senantiasa selaras dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Karena Sang Pencipta dan Pemilik kehidupan telah merancang sedemikian rupa.

 

Sejarah telah mencatat betapa cemerlangnya khilafah dalam keberhasilan melahirkan sosok-sosok hebat pendobrak peradaban. Sebuah kemajuan dan kemajuan budaya yang tiada tandingannya.

 

Dari rahim khilafah lahirlah ilmuwan besar dengan karya-karya luar biasa nan fenomenal sepanjang zaman. Para ilmuwan dan cendekiawan muslim dengan segala keunggulan dan kepakarannya di berbagai bidang telah memberikan banyak sumbangsih bagi kemajuan peradaban dunia.

 

Pada saat orang-orang Eropa masih tenggelam bersama kegelapan yang dalam, Islam telah lama menghadirkan peradaban mulia. Barat justru banyak belajar dari khilafah. Presiden Amerika Serikat tahun 2009-2017, Barack Obama telah mengakui bahwa dunia telah banyak berhutang pada Islam.

 

“Peradaban berinvestasi besar pada Islam. Islamlah—di tempat-tempat seperti Universitas Al-Azhar— yang mengusung lentera ilmu selama berabad-abad serta membuka jalan bagi era Kebangkitan Kembali dan era Pencerahan di Eropa.

 

Khilafah Wajib Diperjuangkan

Membandingkan khilafah dengan segala kesempurnaan dan kemuliaan versus demokrasi. Betapa saat ini dengan rasa pedih kita menyaksikan berjuta masalah kehidupan yang mendera negeri muslim terbesar ini.

 

Di tengah beragam masalah karena terjajah, sudah seharusnya solusi khilafah menjadi anugerah. Karena masa depan peradaban dunia ada di tangan Islam, yakni khilafah. Kaum muslim sebagai pewaris hakiki peradaban gemilang harus berupaya menghadirkannya kembali. Meski berbagai penolakan dan penyebaran citra buruk dilontarkan oleh musuh Islam.

 

Sesungguhnya apa yang mereka lakukan pada hakikatnya adalah berusaha mencapai cahaya Allah. Perumpamaan yang demikian bagaikan seorang yang ingin menutup sinar matahari atau cahaya rembulan. Hal yang teramat mustahil, semata menuai sia-sia belaka.

 

“Mereka berkehendak mendengarkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, sementara Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukainya” (QS at-Taubah 32).

Wallahua’lam bish-shawwab.

Artikel Lainnya

Teroris Musiman yang Tak Berkesudahan

Jelaslah agenda WoT adalah sarana AS untuk melawan Islam dan kaum muslimin serta untuk kepentingan hegemoninya di negeri-negeri Islam. Bagian paling menyedihkan adalah dukungan penguasa negeri Islam yang berkhianat terhadap umatnya. Tidak ada keuntungan sedikitpun dari gerakan ini karena serangkaian penangkapan terduga teroris dan framing berita di media massa selama ini selalu menyudutkan Islam. Hari ini terorisme selalu diidentikkan dengan Islam.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *