Kartu Prakerja Solusi Pragmatis Pengangguran dan Kemiskinan
Kartu Prakerja Solusi Pragmatis Pengangguran dan Kemiskinan
Pemerintah melakukan berbagai upaya guna mengatasi dampak ekonomi, salah satunya adalah dengan meluncurkan program Kartu Prakerja. Covid 19 hingga saat ini telah mengguncang perekonomian penjuru dunia, termasuk Indonesia. Sektor-sektor bisnis, terutama pariwisata dan manufaktur yang paling terkena dampak. Akibat hal ini maka terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau merumahkan para pekerja untuk sementara waktu.
Dilansir dari KOMPAS.com, Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang kian meningkat terjadi akhir-akhir ini menambah panjang tugas pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui program Kartu Prakerja. Kepala Komunikasi Manajemen Kartu Prakerja William Sudhana mengatakan bahwa pelaksanaan Kartu Prakerja diyakini akan mampu mengurangi masalah tersebut. Namun tidak bisa untuk memperkirakan seberapa besar Prakerja mampu menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan.
Dengan ilmu atau pelatihan yang didapatkan menurut William Sudhana, peserta ketika mengikuti program Prakerja mampu meningkatkan kemampuan serta kepercayaan diri para angkatan kerja. Kendati PHK banyak terjadi pada perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, keahlian digital masih banyak dibutuhkan. Namun tidak semua harus fokus dengan digitalisasi. Keahlian seperti bertani juga banyak diminati oleh peserta Kartu Prakerja.
Seperti diketahui, Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK di perusahaan teknologi terus terjadi. Di Amerika Serikat saja, Google, Meta, Microsoft, Twitter, Zoom, eBay dan Spotify telah mengumumkan PHK karyawan. Sedangkan di Indonesia, PHK terjadi di LinkAja, Zenius, SiCepat, Tanihub, Tokocrypto, Shopee, Ruang Guru dan masih banyak lagi.
Kartu Prakerja merupakan sebuah program pelatihan persiapan diri untuk menciptakan diri menghadapi dunia kerja dan semi bantuan sosial. Mereka yang lolos seleksi akan mendapatkan manfaatnya dalam bentuk voucher pelatihan. Setelah lulus dan dapat sertifikat peserta, akan mendapatkan bantuan dana yang disalurkan sebanyak empat kali dan upah mengisi survei.
Program ini merupakan solusi atas himpitan ekonomi dan instrumen untuk memberikan insentif kepada pekerja yang mengalami penurunan pendapatan dan kehilangan pekerjaan. Serta untuk para pelaku usaha yang mengalami kesulitan usaha. Tujuan dari program ini untuk meningkatkan daya beli dan mengurangi beban biaya hidup bagi pekerja dan pelaku usaha. Untuk menyukseskan program ini maka pemerintah menggandeng beberapa pihak platform digital.
Sekilas kartu Prakerja ini bagai angin segar, tapi nyatanya intensif yang diberikan tidak mampu mendongkrak ekonomi rakyat apalagi untuk menaikkan taraf ekonomi yang kian anjlok. Prasyarat yang berbelit tidak semua rakyat bisa mengaksesnya. Seolah program yang dijalankan merupakan solusi tambal sulam tidak lebih dari nilai pencitraan daripada sebuah solusi. Solusi tambal sulam rezim kapitalis yang jelas gagal dalam memenuhi kebutuhan manusia, padahal merupak kewajiban penguasa dalam menjamin kebutuhan dasar rakyatnya.
Sistem negara saat ini yaitu kapitalis demokrasi tidak didesain untuk kebutuhan rakyat biasa, namun lebih diprioritaskan untuk para investor dan korporasi yang mencari keuntungan dan semata-mata untuk memenuhi janji kampanye. Dari sini terlihat bahwa sistem kapitalis demokrasi melahirkan pemimpin-pemimpin yang keras kepala, yang tidak mementingkan kemaslahatan rakyatnya. Berbeda pemimpin dalam sistem Islam yang menempatkan kemaslahatan rakyat sebagai prioritas utama dan pertanggungjawaban akhirat sebagai tujuan.
Sistem ekonomi kapitalisme memposisikan penguasa sebagai regulator dimana negara tidak memiliki fungsi dalam menjamin kesejahteraan masyarakat. Seluruh kebutuhan masyarakat diserahkan pada pasar bebas (swasta/pemilik modal), sehingga orientasinya atau tujuannya adalah manfaat dan keuntungan semata. Inilah yang menyebabkan ketimpangan makin tinggi. Masyarakat kecil tidak mampu untuk membeli dengan harga yang tidak terjangkau pendapatan mereka. Masyarakat tetaplah dalam dalam keadaan sulit, termiskinkan secara sistemis.
Penerapan sistem kapitalisme sebagai aturan kehidupan, telah menjadikan manusia sebagai pembuat aturan. Sehingga aturan akan senantiasa disesuaikan dengan kepentingan para kapital atau investor yaitu berupa materi. Inilah akar masalah sesungguhnya, para kapitalis telah menguasai sistem kehidupan yang mengakibatkan kerusakan dimana-mana, dan masyarakat menjadi korban keserakahan mereka, dengan menanggung ragam kenaikan harga.
Pemimpin dalam Islam justru lebih mendahulukan keselamatan dan mendahulukan pemenuhan kebutuhan dasar rakyatnya. Dalam ekonomi islam pemasukan negara bukan dari pungutan pajak dan utang melainkan dari dana pos kharaj dan fai’ dari baitul mal. Pos ini yang akan membiayai secara penuh dan mengupayakan semua sarana untuk melakukan riset dan pencegahan.
Islam Menjamin Kesejahteraan Rakyat
Dalam sistem Islam, negara berfungsi sebagai pihak sentral dalam me-riayah atau mengurus seluruh urusan umat. Negara memiliki baitul mal sebagai kekuatan penopang kebutuhan rakyatnya yang digunakan untuk memenuhi dan menjamin kesejahteraan setiap warganya secara adil. Pemenuhan kebutuhan pokok tiap warga adalah tanggungjawab negara, yang mana Allah Swt memerintahkan penguasa untuk bertanggungjawab atas seluruh urusan rakyatnya, termasuk dalam menjamin kebutuhan pokok mereka.
Negara memberikan lapangan kerja yang luas bagi laki-laki sebagai pencari nafkah. Islam juga mengharuskan negara mengurus rakyatnya serta menjamin adanya kesejahteraan per individu, dengan aturan yang bersumber dari Allah Swt dan Rasulullah Saw. Negara wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya sehingga semuanya mampu mencari nafkah untuk setiap laki-laki. Lapangan pekerjaan dalam Islam sangat luas, karena Islam menerapkan sistem ekonomi riil. Sumber daya alam akan dikelola oleh negara secara mandiri oleh negara, yang pasti akan membutuhkan para tenaga ahli dan terampil yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
Islam menjamin seluruh kebutuhan dasar manusia, dengan pemimpin tulus ikhlas tanpa perhitungan dalam memenuhi hidup rakyat dan mengemban tugas sebagai pelindung urusan rakyatnya. Sungguh mengagumkan ketika Islam diterapkan secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Alqur’an ditegakkan, syariat Islam terealisasikan dalam kehidupan sebagai standar dalam menjalani roda kehidupan. Dalam sistem Islam penguasa dilarang abai terhadap urusan rakyatnya sekecil apapun itu, karena hal tersebut merupakan amanah berat dan tanggungjawab yang akan diperhitungkan di hari akhir.
Wallahu’alam bishawwab.
Komentar