PHK Massal Raksasa Digital Akibat Sistem Kapital

PHK massal menimpa berbagai startup. Beberapa menyalahkan resesi ekonomi. Dilansir dari media CNBCIndonesia.com (18/11/2022) Pemerintah Indonesia yakni Joko Widodo secara gamblang mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi perekonomian di tahun 2023 yang akan lebih suram. Tekanan ekonomi diprediksi telah menyebabkan permintaan di pasar ekspor anjlok parah. Akibatnya, stok di pabrik dalam negeri menumpuk, menyebabkan pengurangan produksi hingga berujung Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) puluhan ribu buruh. 

Dalam catatan CBNC Indonesia, sepanjang tahun 2022, sejumlah rangkaian PHK karyawan diambil oleh startup dan Emiten teknologi. Emitan teknologi PT Gojek Tokopedia (GoTo) yang memutuskan PHK karyawan turut menambah panjang daftar startup dan perusahaan teknologi yang melakukan PHK karyawan di Indonesia. Diantaranya, Xendit, Carsome, Shopee, Tokocrypto, Lummo, Twitter, Meta.

 

Biang Kerok PHK Massal di Startup

Direktur eksekutif Celios (Center of Economic and Law Studies), Bhima Yudhistira menyatakan bahwa fenomena melakukan rekrutmen besar-besaran secara agresif (overstaffing) salah satu biang kerok PHK massal di startup terjadi. Ia pun memprediksi gelombang PHK akan terus terjadi diberbagai perusahaan layanan digital lainnya. Mulai dari Fintech, Edutech, Healthtech juga Riskan.

Sejatinya ambruknya startup sudah dapat diprediksi sebelumnya sebab sistem bisnisnya yang bersifat rapuh. Diantaranya berbasis pada ekonomi non-riil. Di awal ada propaganda bahwa startup dapat menjadi penyelamat ekonomi, banyak membuka lapangan kerja. Namun faktanya bisnis tak mampu berjalan dikarenakan beberapa faktor yakni tidak diterima pasar, dana habis, dan sebagainya, akhirnya ambruk satu persatu.

Di samping itu, penyebab utama terjadinya fenomena PHK massal yakni diterapkannya sistem kapitalisme, sistem yang menghalalkan cara demi mengejar keuntungan materi semata. Pasalnya, pada masa pandemi disaat kegiatan ekonomi rill dibatasi, muncullah peluang bisnis dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, situs web dan internet. Bagaikan madu manis yang mengundang para investor memberikan kontribusi penanaman modal. Namun yang disayangkan, dana yang diberikan para investor bukan bentuk rill melainkan saham dan satu investor bisa membiayai lebih dari satu perusahaan.

Disinilah letak kezaliman sistem kapitalisme. Penguasa tidak berdaya menampung para pegawai yang nasibnya di PHK sebab sejatinya penguasa lebih memfokuskan diri kepada para pemilik modal (kapital-korporasi) bukan rakyat banyak. Kebijakan yang dibuat pun bernafaskan kapitalisme. Untung dan rugi masih jadi pertimbangan yang diutamakan, padahal penguasa sebenarnya berperan meringankan beban rakyat serta memudahkan urusan rakyat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.

 

Atasi dengan Sistem Ekonomi Islam

Islam tidak bergantung kepada investasi asing karena hal itu bisa menjadikan ketergantungan terhadap negara lain. Jika negara tidak mengutamakan sektor riil, industri tidak menjadi prioritas dan produksi negara menjadi tidak ada. Sama saja dengan bergantung pada produk negara lain. Dampaknya, kita akan terus-menerus bergantung impor. Dengan demikian, sistem ekonomi Islam mencegah terjadinya bubble burst.

Negara Islam kafah mengembangkan tiga sektor industri, yaitu industri berat, industri strategi berbasis militer, dan di bidang ekonomi untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Untuk menjalankan tiga industri ini, negara harus menjadi negara berdaulat berlandaskan ideologi Islam dalam bentuk negara Khilafah Islamiah.

Negara akan menerapkan sistem ekonomi Islam yang mencakup tentang perolehan harta kekayaan dan pemanfaatannya, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun distribusi. Asas sistem ekonomi Islam berdiri di atas tiga pilar, pertama, cara harta diperoleh (menyangkut kepemilikan); kedua, terkait pengelolaan kepemilikan; dan ketiga, terkait distribusi kekayaan di tengah masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi.

Sistem ekonomi Islam menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok per individu rakyat, bukan per kapita sehingga negara betul-betul me-riayah (mengurusi) rakyatnya dengan sungguh-sungguh, tidak sekadar mencari untung untuk kepentingan segelintir orang atau swasta. Maka dari itu sudah saatnya kita beralih ke sistem syariah Islam kaffah yakni Daulah Khilafah.

Wallahu’alam Bisshawab.

Artikel Lainnya

Pekerja Dihantui oleh PHK Massal yang Terus Terjadi

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) harus menghentikan operasi pabriknya di wilayah Purwakarta, Jawa Barat. Sebanyak 233 pekerja harus menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan, yaitu dipecat secara massal. Hal ini terjadi karena banyaknya penutupan pabrik di sektor padat karya di provinsi Jawa Barat, yang menjadi faktor yang melatarbelakangi fenomena ini. Ketua Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat, Firman Desa, mengakui hal ini dalam wawancara dengan Evening Up CNBC Indonesia pada hari Sabtu (11/5/2024).

Sikap terhadap gelombang PHK ini menjadi hal yang disayangkan karena lambatnya respon pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Sebab, tanda-tanda terjadinya pemutusan hubungan kerja telah muncul sejak tahun 2023, namun pemerintah sepertinya tidak terlalu memperdulikannya. Terlihat jelas kalau pemerintah tidak menekan arus impor, khususnya yang tidak sah dan malah lebih fokus pada tindakan operasi pasar barang ilegal bagi perusahaan-perusahaan yang berfokus pada pasar lokal. Tidak hanya itu, langkah pencegahan terhadap modernisasi mesin di beberapa perusahaan pun belum dilakukan dengan baik. Jika di masa mendatang perusahaan harus merumahkan karyawan, maka hal ini akan terjadi.

Ketika sistem ekonomi Islam diterapkan oleh negara, kemungkinan PHK kecil sekali terjadi. Sebab, prinsip ekonomi Islam adalah penyerapan pasar domestik yang didukung oleh negara dalam rangka memenuhi kebutuhan individu masyarakatnya. Ekspor bukan menjadi tujuan utama hasil produksi. Karena, sistem mata uangnya juga sudah sangat stabil, yaitu dengan menggunakan standar emas yaitu dinar dan dirham. Dengan demikian, negara tidak membutuhkan cadangan devisa mata uang negara lain karena semua transaksi akan menggunakan dinar atau dirham. Maka jelaslah hanya sistem ekonomi Islamlah yang mampu mengatasi masalah PHK.

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *